Mencari Pengganti Blatter

Kini, dengan mundurnya Blatter, Platini sangat mungkin maju sebagai kandidat. Menariknya, Platini adalah salah satu tokoh yang paling lantang menyuarakan dukungannya kepada Pangeran Ali saat pemilihan presiden pekan lalu. Artinya, jika benar maju, Platini akan menghadapi sosok yang sebelumnya dia dukung sebagai kandidat Presiden FIFA.

Tak ada yang memungkiri betapa besarnya peluang kedua tokoh ini dalam perebutan kursi FIFA 1. Selain relatif bersih dari isu-isu negatif, keduanya juga memiliki pengalaman berada di organisasi sepak bola yang penting. Pangeran Ali berpengalaman sebagai Wakil Presiden FIFA dan Komite Eksekutif AFC. Sementara Platini adalah Presiden UEFA, asosiasi sepak bola yang sangat berpengaruh di panggung politik FIFA.

Namun panggung persaingan tampaknya tak hanya diwakili oleh dua sosok itu. Bagaimanapun, diperkirakan akan ada tokoh-tokoh lain yang bisa saja mengubah peta persaingan di Kongres Luar Biasa FIFA nanti. Tokoh-tokoh alternatif itu diantaranya adalah legenda sepak bola Portugal Luis Figo, mantan pemain timnas Prancis David Ginola dan Ketua KNVB Michael van Praag.

Sebelumnya, keputusan mengejutkan datang dari markas FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia) di Zurich, Swiss, tengah malam kemarin WIB. Sepp Blatter, presiden FIFA yang terpilih untuk periode kelima beberapa hari lalu, memutuskan mundur. Blatter mengumumkan keputusannya itu dalam jumpa pers mendadak pukul lima sore waktu setempat.

Mundurnya Blatter diduga terkait dengan badai skandal korupsi, penggelapan, suap, dan pencucian uang yang menerpa FIFA. Pekan lalu, kepolisian Swiss bekerja sama dengan FBI, penyidik federal Amerika Serikat (AS), menangkap sejumlah petinggi FIFA di sebuah hotel di Zurich Mereka dituding terlibat dalam skandal penyuapan yang disidik FBI sejak 2011.

Penangkapan orang-orang penting FIFA tersebut hanya berselang dua hari sebelum organisasi sepak bola dunia tersebut menggelar kongres. Total, sebanyak 14 orang yang terdiri atas petinggi FIFA, presiden federasi sepak bola anggota FIFA, dan pihak swasta dijadikan tersangka dalam skandal bernilai sekitar Rp 2 triliun tersebut.

Blatter menegaskan tidak terkait dengan kasus tersebut. Pria 79 tahun itu pun tetap maju dalam pemilihan presiden FIFA untuk kali kelima beruntun. Hasilnya, Blatter menang lagi setelah kandidat lain, Pangeran Ali bin Al Hussein (Jordania), memilih mundur pada masa pemilihan kedua.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan