[tie_list type=”minus”]Djanur Masih Teringat Kekalahan 16 Besar [/tie_list]
HEAD Coach Persib Bandung Djadjang Nurdjaman, masih belum bisa melupakan kekalahan telak yang menimpa timnya atas Kitchee SC, Rabu 27 Mei lalu.
Sebab dia menilai, pasukan Maung Bandung sebetulnya berpeluang bisa mengungguli Kitchee SC. Jauh sebelum turun bertanding, pelatih yang akrab disapa Djanur ini mengaku sudah mempelajari permainan kontestan asal Hongkong tersebut. Namun, ternyata dia benar-benar menyaksikan tim lawan bermain sesuai dengan apa yang di duga sebelumnya.
’’Jujur tim kita sudah bagus, saya akui musuh bagus daripada lawan-lawan sebelumya, tapi peluang kita agar tidak kalah juga ada,’’ kata Djanur saat ditemui di kediamannya, Antapani, Kota Bandung kemarin (29/5).
Selain itu, dia juga sudah berusaha dengan mematangkan persiapan guna mengantisipasi permainan Kitchee SC. Salah satunya dengan melatih pasukan Maung Bandung dalam mengantisipasi bola-bola atas dan eksekusi bola mati. Pasalnya, hal itu selalu masuk dalam prediksinya bahwa hal itu akan menjadi celah bagi Kitchee SC.
’’Karena dua-duanya dari itu. Satu crossing itu sudah diperhitungkan sebelumnya dan terus dilatih saat latihan, dan kejadian sekejap hilang konsentrasi. Lalu satu lagi dari bola mati dan jadi rebound,’’ tegasnya.
Selain dari beberapa peluang dari para pemainnya, Djanur juga melihat setidaknya ada dua momentum yang seharusnya berbuah tendangan penalti bagi tim Persib. Namun, dia menyayangkan hal itu tidak terjadi.
Padahal, Djanur menilai jika saja Persib mampu menyarangkan satu gol ke gawang Kitchee SC, dia yakin pertandingan akan berjalan lebih sengit, dan bukan tidak mungkin Maung Bandung bahkan mampu membalikan keadaan.
’’Kita sudah ada dua penalti, setidaknya itu bukan hanya menurut kita, tapi komentator di TV juga bilang gitu, seharusnya kita bisa tidak kalah walaupun kita akui mereka kuat,’’ tukasnya.
Djanur mengakui, jika lawannya memang tangguh. Meski dibabak kedua anak asuhnya sempat memberikan tekanan kepada Kitchee SC. Namun, anak asuh Jose Molina justru semakin meningkatkan kedisiplinannya dan menjaga daerah permainan.