CIMAHI – Dangkalnya kondisi sungai di kota Cimahi kerap mengakibatkan banjir. Sehingga, hal ini berakibat beberapa titik di wilayah ini sering terkena banjir.
Iwan Setiawan, salah seorang warga Kelurahan Setiamanah mengatakan, pada saat hujan turun,di Kelurahan Setiamanah sedikitnya ada 150 rumah terendam dengan debit air antara 30 centemeter hingga satu meter. ”Saat hujan turun waktu itu beberapa RT diwilayah kami terendam, akibat air hujan tidak tertampung sungai di wilayah kami,” terangnya, kemarin.
Dirinya menganggap, hal ini karena kurangnya konsentrasi pemerintah dalam penangulangan banjir. Hal ini bukan merupakan siklus tahunan, tetapi lebih kepada pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah. ”Perlu langkah konkrit dari isntansi pemerintah dalam hal ini dinas terkait untuk mencarikan solusinya atas kondisi yang terjadi tersebut,” katanya.
Diwilayahnya, banjir biasanya akibat luapan dari sungai Cipeujeuh. Tapi, sekarang air datang dari depan atau masuk dari jalan sumur bor. Ini memperliatkan kalau sungai-sungau di Cimahi sudah tidak bisa menampung air di saat hujan. ”Kami menyarankan kepada pemerintah agar ada program normalisasi sungai, supaya bisa menjadi salah satu solusi banjir yang terjadi, “ sebutnya.
Sepengetahuannya, selama 40 tahun tinggal di Kampung Pojok Kelurahan Setiamanah, belum pernah dilakukan pengerukan. Baik sungai Cipeujueh, maupun Sungai Cilokotot. Padahal, kondsinya sudah mulai dangkal sehingga saat hujan lebat tidak mampu lagi menampung air. ”Kami berharap kepada pemerintah dan wakil rakyat untuk mencarikan solusi atas kondisi yang terjadi saat ini,” katanya.
Seperti diberitakan Koran ini sebelumnya, Hujan lebat yang mengguyur Kota Cimahi pada Rabu (7/5) malam lalu menyebabkan genangan dan banjir disejumlah titik. Beberapa ruas jalan dan pemukiman warga tak luput dari serangan hujan.
Keterangan yang berhasil dihimpun di posko Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Cimahi menunjukkan, sedikitnya ada 11 titik genangan airdi pemukiman warga, dengan ketinggian antara 50 centimeter hingga pinggang orang dewasa. ““Sekolah kami terkena banjir yang cukup parah, akibat hujan deras pada rabu malam kemarin, malahan rterjadi kerusakan yang cukup parah di uangan Tata Usaha,” terang Danny Ramdani, salah seorang staf pengajar SMK PGRI 2 Cimahi kepada Cimahi Ekpsres. (mgc1/asp)