Korban Longsor Terapi Trauma Healing

Wilayah Jawa Barat (Jabar), 50 persen rawan bencana di 274 titik daerah dengan jumlah penduduk 41 juta jiwa. Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, termasuk rawan longsor dan zona merah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr. Syamsul Maarif M.SI yang didampingi Danrem 062 Garut dan Dandim 0609 mengatakan, berdasarkan pengetahuannya, wilayah selatan Jawa Barat rawan bencana longsor. ’’Tiap bulan ada saja di pegunungan dalam pengelolaan tanah yang longsor,’’ kata Syamsul.

Namun, dia menegaskan, dalam bencana longsor ini tidak usah mencari siapa yang harus bertanggung jawab. Termasuk jangan menyalahkan masyarakat. ’’Karena masyarakat hidup di sini memanfaatkan lahan yang kosong untuk hortikultura,” ujarnya.

BNPB pun, lanjutnya, tidak akan mudah untuk merelokasi warga. Sebab, mereka hidup dan mencari nafkah di situ. Tetapi, Saymsul mengatakan, wilayah Cibitung kebanyakan sudah tidak layak huni, karena kemiringan tanah lebih dari 60 derajat.

Syamsul juga menegaskan, dalam penanggulangan dan mencegah bencana, harus ada sosialisasi dengan pemerintah setempat. Yakni, Camat, Kades, RW dan RT. Dan pihak perkebunan pun harus bertanggung jawab. Artinya, bukan hanya berkebun, tapi harus bersama-sama memperhatikan wilayah perkebunan yang rawan longsor ini. ’’Pengawasannya juga harus diperketat, jangan sampai ada ahli fungsi lahan,’’ tegasnya.

Syamsul juga mengimbau, supaya masyarakat yang berada di kawasan hutan dan perkebunan harus mengetahui dan waspada tanda-tanda bakal terjadi longsor. Supaya ketika ada ancaman kejadian yang tidak diinginkan, bisa segera menjauh dari lokasi rawan longsor tersebut. (yul/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan