Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan mengungkapkan, pihaknya memfokuskan tentang mitigasi bencana berupa evakuasi para korban yang belum ditemukan. Di samping itu, melakukan perawat dan pendekatan secara khusus supaya para korban yang selamat bertabah dan bersabar.
”Untuk lokasi tidak terlalu sulit. Sebab ini bukan pemukiman. Ini pemukiman yang dimiliki oleh PTPN VIII. Karena itu tanggung jawab utama ada pada PTPN VIII,” tandas pria yang akrab disapa Aher tersebut.
”Kita akan minta merelokasi para pegawainya karena korban semuanya para pegawainya dan rumah-rumah bedeng milik PTPN diisi oleh para karyawan. Tentu saja jika kami diminta bantuan fasilitas kemanusiaan akan segera kami lakukan,” tambahnya.
Terkait penyebab dan indikasi, Aher mengaku sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan penditeksian. Pihak pemerintahan sudah koordinasi terkait hal ini.
”Katanya saat itu pipa dalam keadaan terkunci dan lagi ada saluran panas bumi yang melewati pipa tersebut. Keterangan itu apa betul-betul terjadi seperti itu atau setengah ditutup dan sebagian belum, itu kita tidak tahu, kita harus menginvestigasi hal itu. Termasuk apakah pipa meledak dulu kemudian longsor atau longsor dulu baru pipa meledak. Tim kepolisian akan segera mengungkap hal itu,” paparnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Yadi Srimulyadi menyatakan, akan memanggil Kementerian Lingkungan Hidup untuk meminta penjelasan soal kondisi lingkungan di Kampung Cibitung, Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
Yadi mengatakan, dirinya sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat II yang mencakup Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, merasa berkewajiban untuk mempertanyakan terjadinya longsor yang menewaskan lima korban jiwa, tujuh luka berat dan lima luka ringan tersebut. Apalagi Komisi IV yang ditempatinya mencakup bidang lingkungan hidup dan kehutanan dengan mitra kerja Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan).
’’Kami berencana memanggil Kementerian Lingkungan Hidup untuk mempertanyakan apa yang sebenarnya penyebab terjadinya longsor di Pangalengan,’’ kata Yadi kepada wartawan saat pelaksanaan reses di Gedung DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung kemarin.