[tie_list type=”minus”]Gagasan dari Anggota DPRD Kota Bandung[/tie_list]
CICENDO – Efesiensi waktu dan biaya sosialisasi Peraturan Wali Kota tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terasa lebih realistis bila dilaksanakan di Sasana Budaya Ghanesa (Sabuga). Hal ini disarankan oleh anggota dewan. Pasalnya, bukan perkara sulit bila direalisasikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
’’Kita sudah melihat bagaimana beliau sukses melaksanakan launching PIPPK di Sabuga,” kata Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha, di Jalan Pasir Kaliki, kemarin (5/5).
Menurut dia, tercetusnya gagasan itu tidak tiba-tiba. Melainkan melalui pertimbangan yang cukup matang. Waktu pelaksanaan PPDB semakin dekat, sementara hingga hari ini (Rabu 6/5), Perwal PPDB belum dikeluarkan. ’’Melakukan tindakan pencegahan sebelum masalah PPDB menggurita, akan lebih baik,” ujarnya.
Pendapat berbeda dikatakan Sekretaris Komisi D Agus Gunawan. Menurut dia, sejauh ini, wali kota terkesan tamelar (kurang peduli) pada persoalan PPDB. ’’Dia (Emil) lebih mementingkan kegiatan-kegiatan fisik. Padahal semua tahu kisruh PPDB menyedot perhatian masyarakat luas. Emil jangan terlalu terpaku pada janji politik. Ada persoalan masyarakat yang lebih krusial,” tegas Agus.
Lain lagi pendapat Ketua Badan Pembentukan Perda DPRD Kota Bandung Tedi Setiadi. Seharusnya, Perwal PPDB sudah selesai sejak bulan Februari. Dengan makin dekatnya pelaksanaan PPDB dan sempitnya waktu sosialisasi, memang lebih memungkinkan menggelar acara launching Perwal dengan mengundang seluruh komponen masyarakat. ’’Libatkan RW, LKK dan para guru kepala sekolah se-Kota Bandung. Saya yakin mampu meminimalisir persoalan,” ucap Tedi.
Sambutan hangat juga diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Dede Amar. Menurut dia, Selasa kemarin, Kepala Dinas Pendidikan Elih Sudiapermana melakukan ekspos PPDB di hadapan wali kota. ’’Saya tidak tahu apakah Perwal PPDB langsung ditandatangani atau ditunda,” imbuhnya. (ed/tam)