REGOL – Untuk meningkatkan indeks kebahagian warga Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung rutin mengadakan culinary night dan car free day. Dengan adanya program tersebut, warga yang biasanya penat dengan kegiatan sehari-hari, dapat terobati dengan adanya car free day.
Namun, setelah acara peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) pekan lalu, kawasan Jalan Asia Afrika bisa jadi kandidat car free day selanjutnya. Salah satu warga Regol kelurahan Cigereleng Devi Herdiansyah berharap, jalan itu bisa dijadikan car free day, karena situasinya sangat mendukung. Seperti, banyaknya kursi yang model Eropa membuat daya tarik warga masyarakat.
’’Saya juga kalau harus ke Dago kan jauh lebih baik di Jalan Asia Afrika dijadikan car free day tempatnya banyak didukung oleh sungai, alun-alun rumput sintetis, tempat duduk yang banyak,” tuturnya kepada wartawan di Jalan Jendral Sudirman kemarin (26/4).
Terpisah, Ketua Komisi C Entang Suryaman mengatakan, sangat setuju Jalan Asia Afrika dijadikan car free day. Sebab, jalan tersebut sudah mendunia dengan adanya KAA. ’’Bila jalan Asia Afrika dijadikan car free day, tekniknya jangan seperti yang sudah-sudah seperti di kawasan Dago. Banyak pedagang kaki lima,” tuturnya kepada wartawan kemarin (26/4).
Dia juga menjelaskan, car free day waktunya hanya sedikit. Sekitar tiga jam. Sehingga, bila Jalan Asia Afrika dijadikan car free day sangat cocok, karena Jalan Asia Afrika sepi saat pagi hari.
’’Saya perhatikan juga jalan tersebut daya tariknya terhadap masyarakat sangat tinggi. Sehingga, setiap hari pengunjung tidak pernah sepi untuk mengunjungi Gedung Merdeka,” katanya.
Namun, kawasan bersejarah ini harus steril dari pedagang kaki lima. Oleh sebab itu, kepada Pemerintah Kota Bandung, Entang menyatakan, harus tegas kepada para PKL yang membandel. Bila Satpol PP kekurangan tenaga di lapangan untuk menertibkan PKL. ’’Kami berharap Satpol PP harus diperbanyak personelnya untuk menegakkan peraturan daerah dengan baik,” ucapnya. (mg1/tam)