[tie_list type=”minus”]Gubernur Minta EO Dipidanakan[/tie_list]
JAKARTA – Dunia pendidikan di DKI Jakarta kembali heboh. Setelah ramai dengan kontroversi kebocoran ujian nasional SMA 2014–2015 yang diunggah di Google Drive, dunia pendidikan ibu kota kini kembali ramai dengan sebuah undangan dalam format video di situs YouTube.
Undangan itu berasal dari sebuah event organizer (EO) atau penyelenggara acara bernama Divine Production. EO tersebut mengundang para siswa angkatan lulus 2015 untuk ikut dalam sebuah pesta perayaan pascaujian nasional. Acara bertajuk Splash After Class itu akan dilaksanakan di The Media Hotel & Towers di kawasan Jakarta Pusat, hari ini (25/4).
Sekilas, tidak ada yang istimewa dari undangan tersebut. Sebab, perayaan kelulusan bukan hal yang aneh, apalagi dilarang. Dalam undangan itu juga dicantumkan peraturan yang positif. Yakni, tanpa senjata (no weapon), tanpa obat terlarang (no drugs), dan tanpa perkelahian (no fight).
Namun, satu hal yang membuat dunia pendidikan tercengang, dalam undangan yang juga disebar di berbagai laman online itu tertulis bikini summer dress. Artinya, busana yang diperkenankan dalam pesta adalah baju bikini yang lazim digunakan saat berenang.
Kasus tersebut kini juga telah ditangani polisi. Menurut sebuah sumber, memang party kali ini sulit dipidana. ’’Tapi, informasinya, mereka sudah beberapa kali menyelenggarakan pesta serupa. Ini yang bisa kena,’’ ucap seorang petugas yang ikut menangani kasus itu. Pihak EO Divine Production belum bisa dikonfirmasi. Nomor yang tertera di undangan tersebut mendadak tidak aktif.
Pada bagian lain, kecaman soal rencana penyelenggaraan pesta bikini juga datang dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria dengan sapaan akrab Ahok tersebut terlihat kaget ketika dikonfirmasi masalah itu. Ahok menyatakan bahwa pesta tersebut harus dibatalkan. Jika penyelenggara membandel, pihaknya dapat menindak tegas dengan memidanakan penyelenggara.
’’Gak bisa dong kalau pesta bikini. Itu mah enggak bener kalau pesta bikini. Bisa ditangkep kan. Ada KUHP asusila kok,’’ ujar Ahok di Balai Kota, kemarin (23/4).
Mantan Bupati Belitung Timur itu tidak mempermasalahkan jika ada pelajar SMA yang ingin merayakan kelulusan dengan berpesta, namun pesta kelulusan yang wajar. ’’Ya, kalau pesta silakan. Saya kan gak berhak melarang. Tapi, kalau mau sok-sokan, semua yang enggak mampu dibayarin itu ke pesta,’’ terangnya.