SANUR – Ketua Umum PDI Perjuangan 2015-2020, Megawati Soekarnoputri memberi gambaran bakal lebih terbukanya komunikasi antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP).
Hal tersebut diungkap Mega dalam konferensi pers di ruang VVIP Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, usai dia dikukuhkan kembali menjadi ketua umum dalam Kongres IV PDI Perjuangan, Kamis (9/4) malam.
’’Tentu saja mereka (KMP) akan datang kepada kami. Dan kami (KIH) akan lebih membuka diri dengan syarat misi dan visinya sama,’’ tandasnya.
Mega juga mengungkap, pada dasarnya dia sudah kurang setuju dengan adanya koalisi-koalisi. ’’Itu (koalisi) kan adanya jelang Pilpres. Setelah itu ya sudah,’’ ungkapnya.
Sebelumya, usai pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan, Ketua NasDem Surya Paloh juga sempat mengungkap tidak akan menolak jika ‘sekat’ antara KIH dan KMP mulai diruntuhkan, diawali dengan digelarnya pertemuan yang lebih intensif antara dua koalisi. ’’Saya tidak menolak. Kami serahkan kepada siapa saja yang mengambil inisiatif. Namun saya belum memposisikan diri sebagai pencetus inisiatif tersebut,’’ tandas Surya.
Sebelumnya, tanpa proses bertele-tele, Kongres IV PDIP di Sanur, Denpasar kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai berlambang kepala banteng itu untuk periode 2015-2020. Pengukuhan kembali Megawati sebagai ketua umum itu dilakukan dalam sidang paripurna Kongres IV PDIP yang dipimpin Frans Lebu Raya.
’’Dengan ini Kongres IV PDI Perjuangan menetapkan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum secara aklamasi. Terima kasih kepada Ibu Megawati yang bersedia dan mau berkorban untuk partai ini,’’ kata Frans sembari mengetuk palu sidang.
Ketukan palu Frans sebagai pimpinan sidang pun langsung disambut pekik ’’merdeka” oleh ratusan kader PDIP yang memadati Agung Room Grand Inna Beach, Sanur. Ruangan yang tak seberapa luas itu langsung bergemuruh.
Selanjutnya, Megawati langsung diberi kesempatan memberikan kesempatan menyampaikan sambutannya. Ia mengaku tak menduga bakal kembali dipilih lagi sebagai ketua umum PDIP. ’’Sebenarnya saya nggak menyangka, karena banyak sekali diskusi dan ada anggapan bahwa saya sudah terlalu lama memimpin partai,” katanya.