Benda diduga bom yang meledak kemungkinan milik satu dari empat korban luka-luka. Dugaan ini muncul lantaran lokasi ledakan merupakan lahan kosong yang tidak pernah digunakan oleh siapa-siapa. ’’Besar dugaan korban merupakan pelaku. Tapi penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan dugaan itu,’’ kata Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hendro Pandowo di lokasi.
Lahan kosong tempat ledakan terjadi diketahui sebagai milik Titus Kary Graha Metro. Lokasi tepatnya di Jalan Jati Bunder RT 16/09 Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lokasi ledakan ternyata pernah rutin digunakan sebagai tempat pengajian. Banyak warga sekitar lokasi yang menjadi jamaah pengajian di lokasi itu.
’’Dulu untuk tempat pengajian malam Jumat. Baru kosong setengah tahun yang lalu, sekarang hanya jadi bedeng,’’ kata salah seorang warga bernama Titin di lokasi.
Menurutnya, pengajian itu bernama Majelis Dzikir Ma’nani dan dipimpin oleh Kyai Bahdadi dari Karawang. Titin sendiri pernah beberapa kali ikut pengajian itu. Dia juga menyebut Asep, salah seorang korban ledakan, sebagai jamaah pengajian.
Titin pun tegas membantah pengajian tersebut menyebarkan ajaran radikal. Dia juga tidak mencurigai ada kaitan antara pengajian dengan kelompok teroris. ’’Tidak pernah ada ajaran jihad dalam pengajian,’’ tuturnya.
Lebih lanjut Titin mengatakan, setelah pengajian bubar lahan tersebut tidak ada yang menggunakan. Dia juga mengatakan, bahwa lahan itu milik salah seorang yang disegani di kawasan Tanah Abang.
’’Disebutnya lahan ‘Kecong’. Itu yang punya Om Tino, salah satu orang yang disegani di sini,’’ pungkasnya. (boy/dil/hen)