Tergerus Arus Air Sejak Minggu Lalu
[dropcap]L[/dropcap]EMBANG – Hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat mengakibatkan sejumlah wilayah berpotensi longsor. Bahkan, akibat hujan tinggi, ada jalan provinsi yang terancam putus seperti yang terjadi di Jalan Raya Lembang, Kampung Andir, Desa Gudang Kahuripan, Kabupaten Bandung Barat.
Meskipun longsor belum menyentuh bibir aspal jalan, akan tetapi bila tak segera ditangani bisa membahayakan pengguna jalan raya. Untuk menghindari kecelakaan, warga memberi tanda dengan memagari titik longsor dengan trafic corne dan garis kuning.
Dani Mardani, 36, warga setempat mengatakan, longsor di jalan provinsi itu, akibat tanah tergerus air hujan yang belum lama ini terjadi. Tanah yang terus dibasahi air hujan yang melimpas di jalan tidak kuat sehingga sedikit demi sedikit badan jalan terkikis air hujan yang besar mengalir dari atas. ”Jalan itu longsor sejak Kamis (2/3) akibat hujan besar. Makanya badan jalannya jadi ikut digerus. Kami meminta pemerintah untuk segera memperbaikinya,” kata Dani.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan di lokasi longsor, warga berinisiatif memberi tanda dengan memasang trafic corne supaya pengendara kendaraan yang melintas bisa berhati-hati. ”Sebagai tanda agar pengendara dapat melihat tanda longsor dan tidak masuk ke longsor itu. Terlebih pada malam hari, cukup gelap karena minim penerangan,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Encep Sodikin. Dirinya khawatir bila longsor itu tidak segera dibenahi, maka dampak luasnya jalan itu akan putus karena hujan deras masih mengguyur, ditambah beratnya beban jalan karena tiap harinya jalan ini dilintasi ribuan kendaraan. ”Bus dan truk yang memiliki beban berat selalu melintasi jalan ini, terlebih pada musim liburan. Kalau tak dibenahi, bisa-bisa amblas dan jalur Bandung-Lembang terputus,” ucapnya.
Sepengetahuannya, status jalan ini merupakan jalan provinsi yang menjadi akses vital bagi masyarakat Lembang dan Subang yang akan menuju Kota Bandung. Sehingga penanganannya jalan itu menjadi kewenangan di Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat. ”Memang masih ada jalan altenatif lain menuju Kota Bandung tapi tak bisa dilintasi kendaraan besar. Apabila tidak segera ditangani, dikhawatirkan kerusakan melebar dan mengancam bahu jalan,” jelasnya.