Tahun Ini Akan Mulai Diberlakukan
CIMAHI – Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kota Cimahi memastikan pihaknya akan lebih meningkatkan penanganan terhadap keberadaan tenaga kerja asing (TKA) dengan menarik retribusi dari mereka.
Kepala Disnakertransos Kota Cimahi Beny Bachtiar mengatakan, jumlah tenaga impor yang bekerja di Cimahi mencapai 39 orang. Mayoritas mereka berasal dari Asia seperti Taiwan maupun Jepang.
”Sesuai dengan aturan pemerintah bahwa keberadaan mereka harus memberikan manfaat termasuk terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara dipungut retribusi,” katanya.
Saat ini, pihaknya tengah menggodok payung hukum untuk menarik retribusi dari TKA lewat revisi Perda VI tentang Ketenagakerjaan dan Izin tertentu. Diharapkan, kedua perda tersebut bisa segera tuntas pertengahan tahun ini.
Pihaknya menargetkan, para pencari nafkah dari luar negeri itu bisa dipungut retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing sebesar US$100 setiap bulannya. ”Teknisnya, ketenagakerjaan ini menjadi tanggung jawab Disnaker, sedangkan pungutan terhadap tenaga kerja asingnya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda),” ujarnya.
Lebih lanjut diharapkannya, para TKA itu bisa secepatnya pula melakukan transfer of knowledge mengenai keahlian yang mereka kuasai kepada tenaga kerja lokal. Dengan begitu, secara bertahap kemampuan pekerja lokal mengalami peningkatan.
Ditempat terpisah, dalam rangka menyambut pasar tunggal Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Pemkot Cimahi berjanji akan menghadapinya dengan menyiapkan pemuda dan pencari kerja unggul.
Wali Kota Cimahi Atty Suharti mengatakan, perlunya mempersiapkan daya pemuda unggul dan para pencari kerjanya agar mereka menjadi pekerja yang tangguh dan menjadi entreupreneur yang handal pada momen persaingan antarnegara Asean itu.
Salah satu upaya menuju arah itu adalah dengan pembentukan Akademi Komunitas Negeri (AKN) program D2 dengan program studi otomasi, animasi, dan telematika. ”Pada 2016 sudah mulai menghasilkan SDM yang handal dalam persiapan penetrasi pasar kerja. Mereka membutuhkan dukungan agar bisa langsung terjun di pasar kerja secara mantap,” kata Atty. (bis/asp)