Komunitas The Local Enablers, Ajak Anak Muda Berwirausaha

’’Orang mungkin beli ini bukan sekadar enak, mungkin saja produk kita tidak jauh lebih enak. Tapi konsumen membeli karena menghargai proses di balik produk ini,” jelas Dr. Dwi. ’’Ini adalah kesempatan emas. Membimbing mereka bukan sekadar memberikan ilmu, tapi juga menguji kompetensi kita,” tambah Nandi.

Di bidang pengabdian, The Local Enablers juga menerapkan pemberdayaan usaha. Mulai dari hulu dan hilir menjadi produk usaha. Penerapan rantai nilai ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat, bukan hanya untuk wirausahanya namun juga bagi produsen bahan baku usaha tersebut. ’’Kita ingin setap kenaikan nilai tambah yang diperoleh dari produk akhir bisa dirasakan juga oleh petani di desa,” papar Anas.

Dengan demikian, setiap usaha di komunitas ini memiliki objek binaannya. Pelan tapi pasti objek binaan tersebut mampu bangkit dan memiliki pasar tersendiri. ’’Kalau cuma wirausaha dan dapat margin itu biasa. Tapi di sini, kita lebih mengutamakan value chain dari semua rantai manfaat yang kita kolaborasikan,” ujar Mahandyasahi Al Hadi, pegiat Fruitsup.

Sederet penghargaan pun telah banyak diraih oleh komunitas ini. Baru-baru ini, mereka mendapat penghargaan sebagai Wirausaha Muda Terbaik Jawa Barat untuk usaha Fruitsup pada 12 Maret lalu. Penghargaan ini diraih atas kolaborasi semua anggota komunitas.

’’Kita terus mendorong komunitas ini untuk meraih Anugerah Inovasi dan Prakarsa Jabar. Saya dorong The Local Enablers ini berbadan hukum dan sinergis dengan Unpad,” harap Dr. Dwi yang juga telah menerima AIJB 2014 kategori Prakarsa melalui karyanya yang berjudul The Fruters Model: Model Pemberdayaan Berbasis Technopreneurship. (rls/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan