Komunitas The Local Enablers, Ajak Anak Muda Berwirausaha

Punya Misi Kolaborasi daripada Kompetisi

[dropcap]M[/dropcap]eski belum lulus kuliah, sekelompok mahasiswa ini memilih belajar menjadi wirausaha sejak mahasiswa. Mereka tidak mengutamakan perolehan materi semata, namun justru mencari nilai tambah/rantai nilai dari setiap usaha yang mereka geluti.

________

Adalah komunitas The Local Enablers. Sebuah komunitas yang menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk berkolaborasi di dunia usaha. Meski terbilang baru dan merupakan tunas dari Forum Kreatif Jatinangor. Komunitas ini telah berhasil melahirkan wirausaha muda di kalangan mahasiswa Unpad.

Dimotori oleh Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T., Anas Bunyamin, S.TP., M.Si., dan Nandi Sukri, S.Pi., M.Si.,dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad, misi awal The Local Enablers adalah untuk mengolaborasikan beberapa usaha mahasiswa Unpad agar tidak menyerah di tengah jalan.

’’Banyak usaha mahasiswa yang terserak. Ide-idenya bagus namun mereka berjuang sendiri-sendiri. Mereka lebih memilih give up karena tidak punya teman,” ujar Dr. Dwi saat beberapa waktu lalu.

Melihat kondisi tersebut, diapun merangkul wirausahawan tersebut dalam suatu wadah. Tujuannya, agar mereka memiliki rekan yang bisa diajak kolaborasi dan tukar pendapat. Pada akhirnya The Local Enablers ini mampu mengeliminasi berbagai usaha yang menyerah di tengah jalan sekaligus menumbuhkan usaha baru.

’’Awalnya yang ikut itu sedikit. Saat melihat kegiatan usaha kita, banyak teman-teman yang tertarik karena salah satunya mampu menghasilkan uang tambah. Hal ini menumbuhkan semangat buat memunculkan wirausaha baru, terus berkembang,” ujar Derianto Hidayat, mahasiswa pegiat usaha Entog Jenggot.

Uniknya, dalam The Local Enablers ini tidak dikenal istilah kompetisi. Dr. Dwi selalu menekankan kolaborasi adalah kata kunci efektif dalam wirausaha, khususnya di komunitas tersebut. Hal ini selalu dilakukan oleh setiap anggota komunitas sehingga takpelak banyak usaha-usaha baru yang bermunculan.

’’Kita juga sering berada pada titik jenuh, namun anggota lain selalu menyemangati dan menjadi wadah sharing,” ujar Gian Rizky, mahasiswa pegiat usaha Fruitsup.

Karena berbasis pada pendidikan tinggi, usaha yang mereka jalankan juga berbasis pada kegiatan Tridharma Pendidikan Tinggi, yakni penelitian, pembelajaran, dan pengabdian. Produk usaha yang dihasilkan merupakan hasil oleh riset yang dilakukan sejak lama. Riset tersebut dibantu oleh Dr. Dwi, Anas, dan Nandi, sesuai dengan kompetensinya. Nandi membantu riset dari segi pengemasan menarik namun tetap higienis. Sementara Anas lebih terfokus pada manajemen pengelolaan usaha.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan