Longsor Sukabumi Telan 12 Jiwa

Jalan Sukalarang–Cireungas Putus karena Longsor

CIREUNGAS – Sebanyak 12 warga tewas tertimbun longsor di Kampung Cimerak, Desa Tegalpanjang Kecamatan Cireungas, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (28/3) sekitar pukul 22.30. Seluruh korban ditemukan tim gabungan dari BPBD Kabupaten Sukabumi, Polres Sukabumi Kota, Kodim 0607 Sukabumi, dan warga setempat.

Komandan Korem 063 Suryakancana Bogor Kolonel Infanteri Fullad menjelaskan, longsor terjadi sekitar pukul 22.30, Saat hujan deras mengguyur Sukabumi dan sekitarnya. Derasnya hujan membuat tebing di pinggir Jalan Raya Sukalarang-Cireungas ambrol dan menimbun sebelas rumah dan menutup jalan.

’’Korban pertama ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB atas nama Maya, 13. Selanjutnya lima korban lainnya ditemukan pagi. Lalu siangnya tiga korban lagi ditemukan. Terakhir menjelang Magrib tiga korban lagi berhasil dievakuasi. Jadi korban yang berhasil ditemukan berjumlah 12 orang,’’ ujar Fullad di lokasi kejadian kemarin.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo menjelaskan, seluruh korban longsor sudah berhasil ditemukan. Total korban yang sudah dievakuasi hingga pukul 18.00, menjadi 12 orang. Kedua korban terakhir adalah Abdul Mukti, 43, warga Kampung Cijurey Desa Cikurutug Kecamatan Cireungas dan Deni, 40, warga Kampung Pasekon Desa Tegalpanjang Kecamatan Cireungas. Sebelumnya, 10 korban sudah terlebih dahulu ditemukan.

Selain itu, kata Usman, dengan ditemukannya dua korban terakhir, proses evakuasi korban longsor dihentikan. Menurut dia, proses selanjutnya membantu membuka akses jalan antara Sukalarang–Cireungas yang tertutup material longsor dan membantu warga yang berada di pengungsian.

’’Alhamdulillah, seluruh korban sudah ditemukan. Dua korban terakhir ditemukan sekitar pukul 18.00 dengan posisi berdekatan di lokasi rumah Lilis alias Ilis, korban yang sebelumnya sudah ditemukan,’’ ujar Usman.

Usman menambahkan, lokasi longsor memang termasuk ke dalam titik rawan bencana alam di Kabupaten Sukabumi. Pihaknya sedang melakukan kajian teknis, untuk proses relokasi warga yang diungsikan karena pemukimannya rawan longsor susulan.

’’Ada 97 keluarga atau 293 jiwa yang terpaksa diungsikan ke bangunan SDN Tegalpanjang karena pemukimannya di Kampung Cimerak terancam longsor susulan. Sementara mereka ditampung di bangunan sekolah dan rumah-rumah saudaranya. Kami sedang mencari lokasi yang luas untuk mendirikan tenda darurat,’’ kata Andi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan