Belanda 1 v Turki 1
AMSTERDAM – Mengusung misi harus menang, Belanda kembali gagal meraup tiga nilai penuh dalam matchday kelima kualifikasi Grup A EURO 2016. Mendapatkan dukungan penuh lebih dari 50 ribu fans di Amsterdam Arena, Belanda hanya bermain imbang 1-1 melawan tamunya Turki dini hari kemarin.
Belanda sejatinya beruntung tidak kalah. Sebab, Turki unggul lebih dulu melalui sepakan Burak Yilmaz pada menit ke-37. Terus menyerang dan mendominasi pertandingan, Belanda terus saja gagal menyamakan kedudukan.
Namun akhirnya, gol yang ditunggu-tunggu itu akhirnya datang juga pada menit kedua injury time babak kedua melalui tandukan Klaas-Jan Huntelaar meneruskan sepakan keras Wesley Sneijder.
’’Sebelumnya, kami ingin sekali memenangkan pertandingan itu. Namun sekarang, kami bahagia bisa meraih satu angka. Perjalanan masih jauh dan kami yakin bisa bangkit,’’ ucap The Hunter—julukannya kepada De Telegraaf.
Satu angka memang adalah hasil terbaik yang bisa didapatkan Belanda. Sebab, kalau sampai kalah, maka Tim Oranje bisa tambah kedodoran.
Untung saja, salah satu pesaing terberat Belanda yakni Republik Ceko juga tertahan. Tomas Rosicky dkk secara mengejutkan juga bermain seri 1-1 melawan tim lemah Latvia di kandang sendiri, Eden Arena Praha.
Dengan konfigurasi ini, Ceko masih berada di puncak klasemen sementara dengan 13 poin. Islandia yang membantai tuan rumah Kazakhstan 0-3 di Astana Arena kokoh ada di ranking kedua, hanya tertinggal satu angka saja dari Ceko. Sementara itu, Belanda berada di peringkat ketiga, tertinggal cukup jauh yakni enam dan lima angka dari Ceko dan Islandia.
Posisi tersebut memang sangat tidak menguntungkan. Bahkan ada wacana Guus Hiddink harus lengser dari jabatannya sebagai pelatih Belanda. Meskipun faktanya Belanda memang tampil pincang dalam laga ini dengan absennya dua penyerang penting Robin van Persie dan Arjen Robben serta gelandang Kevin Strootman.
Namun, hanya meraih dua kemenangan dalam tujuh laga baik kualifikasi dan persahabatan membuat suara-suara pemecatan kepada Hiddink semakin mengencang. ’’Saya kira dia tidak memiliki game plan yang jelas,’’ ucap legenda Belanda Ronald de Boer kepada De Telegraaf.