NGAMPRAH – Dua ribu orang janda di Kabupaten Bandung Barat boleh bergembira. Betapa tidak, mereka yang terdaftar dalam Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) itu mendapat bantuan modal sebesar Rp 400 juta di tahun 2015, dari APBD Kabupaten Bandung Barat.
Bantuan modal ini untuk meringankan para janda yang tersebar di 16 kecamatan, untuk melanjutkan usaha yang sudah dijalankan. Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Anak KBB, Nur Djulaeha menyatakan, jumlah janda yang ada di Bandung Barat lebih dari 2.000 orang. Namun, yang terdaftar dalam organisasi Pekka hanya 2.000 orang saja.
’’Jumlah total janda di KBB ribuan. Tapi, yang berhak mendapatkan bantuan dari pemda hanya yang terdaftar dalam organisasi Pekka. Tahun ini pemda menggelontorkan Rp 400 juta,’’ kata Nur kepada wartawan ditemui di ruang kerjanya, Jumat (27/3) lalu.
Nur menyebutkan, dari 2.000 janda tersebut, terbagi dalam 126 kelompok. Mereka rata-rata berusia dari umur 14 tahun hingga 60 tahun. Berdasarkan pengakuan di lapangan, kata Nur, mereka menjadi janda kebanyakan dari faktor ekonomi. ’’Kebanyakan dari faktor ekonomi. Kalau dari masalah lainnya seperti perselingkuhan juga pasti ada, dan juga pernikahan dini,’’ bebernya.
Untuk satu kelompok, lanjut dia, terdiri dari 5–10 orang. Dengan rata-rata perkelompok mendapatkan bantuan Rp10 juta. Sebanyak 126 kelompok itu data hingga 2014. ’’Tahun ini kita menambah lagi 40 kelompok yang akan mendapatkan bantuan,’’ terangnya seraya menyampaikan, organisasi Pekka bukan hanya terdiri atas kumpulan orang-orang yang berstatus janda, melainkan ada juga seorang perempuan yang suaminya tidak bekerja, atau mengalami cacat, hingga seorang gadis yang menjadi tulang punggung keluarga.
Selain mendapatkan bantuan dari pemda, lanjut Nur, anggota Pekka mendapat bantuan dari provinsi sebesar Rp 25 juta per kelompok. ’’Tahun lalu saja pemprov menggelontorkan Rp 600 juta kepada Pekka. Kalau tahun ini Rp 25 juta per kelompok. Dengan bantuan tersebut, harapan kami mereka dapat melanjutkan usaha dan untuk yang belum punya usaha, diharapkan bisa membuka usaha,’’ harapnya.
Sementara itu, salah seorang anggota Pekka warga Padalarang, Risma Suparni, 30, yang juga berstatus janda mengaku, bantuan yang diberikan pemerintah tersebut sangat membantu dalam menjalankan usaha. ’’Alhamdulillah dapat bantuan dari pemerintah. Sehari-hari saya membuka usaha berjualan gorengan,’’ kata Risma yang sudah bercerai 2 tahun yang lalu.