FEDARASI sepak bola Asia memberikan peringatan kepada Panitia Penyelenggara (Panpel) Persib untuk menertibkan pedagang di area Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Pasalnya, keberadaan PKL tersebut dianggap mengganggu ketertiban dan kebersihan Stadion, baik di luar maupun dalam.
Sebelumnya, peringatan itu diberikan setelah Maung Bandung menggelar laga home pertama kala menjamu New Radiant FC, beberapa pekan lalu. Dan, apabila pada laga berikutnya saat menjamu Lao Toyota FC pada (18/3) nanti ketertiban pedagang masih belum teratasi, bukan tidak mungkin Panpel akan dijatuhi sanksi ataupun denda.
”Pedagang diminta tidak menjual jersey di lingkaran dalam Stadion, kalau di pagar luar yang di jalan itu bisa ditolelir,” kata General Coordinator Panpel Persib, Budi Bram Rachman, kemarin, (12/3).
Tidak hanya itu, Panpel pun harus bekerja ekstra mengingat ketatnya regulasi soal sponsor. Maka dari itu, dia berupaya berkoordinasi dengan berbagai pihak agar penjualan produk di luar sponsor AFC tak lagi menjadi catatan buruk bagi pihaknya.
”Ke Dispopar sudah kita sampaikan soal ini. Mereka sangat apresiatif dan mendukung. Saya juga sudah sampaikan ini ke koordinator lapangan dan pengelolanya langsung,” katanya.
Tidak hanya pedagang jersey yang memuat sponsor berbeda, AFC juga memberikan catatan kepada penjual produk lainnya, termasuk air mineral.
Bahkan, tenda pedagang yang mencantumkan gambar atau logo produk tertentu, di luar sponsor AFC juga harus ditertibkan.
”Pokoknya pas masuk pintu gerbang utama itu tidak boleh, kalau minuman boleh, itu tapi syaratnya tidak dibranding, minuman nggak ada mereknya, tenda juga dirapikan,” ungkapnya.
Selain itu, masalah lainnya datang dari kebersihan Stadion. Menurutnya, persoalan itu menjadi tanggung jawab bersama, antara pihak Stadion dan penonton yang hadir (bobotoh). ”Saya harap kerjasamanya dari berbagai elemen untuk turut menjaga kebersihan,” pungkasnya. (mio/asp)