Usai membuat janji, CK menjemput Ayu ke rumahnya sekitar pukul 17.00, untuk melakukan sesi pemotretan di daerah Kiarapayung, Jatinangor. Dirinya mengaku tidak sadar, kenapa mau diajak untuk berfoto di malam hari, bahkan di tempat sepi. ’’Dia ngajak foto di daerah Kiarapayung yang ada tempat golf-nya. Anehnya, aku mau aja diajak foto malam-malam di tempat sepi pula,’’ tuturnya.
Pemotretan selesai pada pukul 20.00. Pelaku sempat mengajak Ayu pindah lokasi pemotretan. Tapi, Ayu menolak karena sudah malam dan kondisi di lokasi sangat sepi. Hal ini membuat CK marah. Saat berbalik badan, Ayu tiba-tiba ditendang, diinjak-injak, lalu ditonjok, kemudian dicekik oleh pelaku. Tak hanya itu, sang gadis juga ditusuk di bagian tangan dan dada. ’’Sudah gitu, kaki aku diikat, terus dia narik rambut dan seret aku ke arah danau,’’ terangnya.
Ayu sempat berpikir buruk, dirinya akan dibuang ke danau yang ada di tempat itu. Dia memelas kepada pelaku, bila tidak ingin mati di tempat itu. Bilapun harus meregang nyawa, Ayu meminta kepada CK untuk menyampaikan pesan ke orang tuanya. ’’Kalau aku mati di sini, please bilangin ke mama papa aku. Kalau aku masih banyak dosa, aku minta maaf,’’ ucap Ayu menirukan ucapannya saat itu.
Rayuan itu sukses melepaskan Ayu dari tindakan bejat sang pria. CK lalu menyuruh gadis itu memakai jaketnya, lalu mengantarnya ke rumah sakit. Meski begitu, telepon genggam Ayu disita pelaku. Tak terima, alumni SMAN 24 Bandung ini melaporkan hal itu ke Polsek Jatinangor.
Pelaku saat ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Hal ini dibenarkan oleh Brigadir Yudha dari Polsek Jatinangor. ’’Iya, dia (CK) masih berstatus DPO,’’ ucapnya saat dihubungi Bandung Ekspres. (tam/vil/hen)
Komunitas Fotografer Bandung Kenali CK
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News