Rawan Kriminal, Warga Minta PJU Sepanjang Jalan Siliwangi

BALEENDAH – Para pengguna jalan yang melintasi Jalan Siliwangi Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, mengaku resah. Sebab, kawasan jalan tersebut minim penerangan Jalan Umum (PJU). Bahkan, kondisi tersebut bisa dimanfaatkan para pelaku kejahatan.

Jalan Raya Siliwangi, yang memiliki jalur lurus, kerap digunakan oleh pengendara untuk memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Sementara, dengan minimnya penerangan, membuat para pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Apa lagi kondisi hujan.

’’Minimnya penerangan sudah sejak lama. Penerangan hanya terlihat dari beberapa pabrik yang berada di kawasan ini. Terlihat ada PJU, namun banyak yang mati,’’ kata Maman Suparman, 39, warga Kampung Munjul, Desa Manggahang, Kecamatan Baleendah, kepada Soreang Ekspres, kemarin (2/3).

Setiap harinya, kata dia, di sepanjang Jalan Raya siliwangi ini banyak dilintasi baik kendaraan kecil maupun besar. Bahkan, di jalan Simpang Munjul, sering terjadinya kemacetan arus lalulintas.

’’Jika dimalam hari, kondisi Jalan Raya Siliwangi, kondisinya sepi. Selain minim penerangan, kondisi tersebut juga rawan kejahatan. Bahkan di sepanjang jalan ini, sering terjadinya kecelakaan lalulintas,” tuturnya.

Hal senada disampaikan, Ujang Supriatna, 28 salah satu pengendara sepeda motor warga Cikopo, Desa Bumi Wangi, Kecamatan Ciparay. Menurutnya jalan ini harus segera dipasang PJU. Dengan harapan, memberikan aman dan nyaman kepada pengendara.

’’Ketika pulang kerja di atas jam 22.00 WIB, saya terkadang tidak berani melintasi jalan ini. Soalnya, punya pengalaman buruk, yakni pernah dikejar oleh dua orang pengendara motor membawa senjata tajam dan memintanya berhenti. Namun, permintaan orang itu tidak digubris. Saya memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi,’’ jelasnya.

Ujang menambahkan, dia dikejar oleh pengendara yang diduga akan melakukan tindakan tersebut mulai dari kawasan Cipicung dan dikejar sampai persimpangan Munjul. ’’Alhamdulillah, karena di persimpangan Munjul masih banyak warga, para pengendara yang mengejar tersebut tidak berani. Jalanan itu sepi banget. Bisa membuat pelaku kejahatan leluasa melakukan aksinya,’’ ucapnya.

Diberitakan Bandung Ekspres, penanganan begal dinilai tidak cukup apabila hanya mengandalkan kepolisian. Mabes Polri meminta bantuan sejumlah kementerian maupun pemda untuk ikut menangani begal di luar metode penegakan hukum. Terutama, dari sisi pencegahan agar tidak muncul pelaku-pelaku baru.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan