Sesuai tugas masing-masing, kementerian-kementerian tersebut menurut Ronny bisa berperan besar untuk mencegah munculnya pelaku kejahatan baru. Sebab, fenomena kejahatan jalanan sangat berkaitan dengan persoalan seperti kemiskinan, kesempatan kerja, tingkat pendidikan, dan akhlak.
Kemudian, masyarakat juga diimbau untuk ikut serta dalam program pencegahan lewat upaya pengamanan secara swadaya. Minimal, mengamankan lingkungan sekitar tempat tinggal masing-masing. ’’Jangan terpengaruh untuk main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan,’’ ucap mantan Kapolwiltabes Surabaya itu.
Saat ini begal motor beraksi dengan modus yang sadis. Mulai penggunaan pedang, parang, hingga senjata api. Hal itu membuat masyarakat mengambil tindakan sendiri seperti membakar salah satu pelaku begal yang tertangkap tangan.
Pakar Kriminologi pun meyakinkan masyarakat bahwa begal akan cepat menghilang begitu kewaspadaan meningkat. Para pelaku akan berpikir ulang untuk beraksi karena risikonya jauh lebih besar ketimbang saat isu begal baru muncul. ’’Mereka berisiko ditangkap warga dan menjadi sansak atau ditangkap aparat kepolisian,’’ ujar Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia Adrianus Meliala. (byu/sof/rie)