KANTOR Regional 2 (KR2) Jabar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berusaha meningkatkan peran sektor jasa keuangan dalam pembangunan di Jawa Barat.
”Kami ingin menjaga daya tahan sistem keuangan Jawa Barat agar tak berkurang. Maknanya kami bisa dapat meningkatkan akses keuangan dan kemandirian finansial masyarakat,” papar Kepala Kantor Regional 2 Jabar OJK, Anggar B Nuraini kepada wartawan di kantornya, belum lama ini.
Menurutnya, OJK akan memperluas layanan keuangan di Jabar. Pihaknya menggunakan keuangan inklusif (Laku Pandai) di sektor perbankan, termasuk menyinergikan dengan layanan keuangan digital (LKD) dalam konteks penerapan oleh perbankan.
Dia menjelaskan, sesuai dengan rencana bisnis bank, pada tahap awal tahun ini terdapat 17 bank yang akan mengikuti program Laku Pandai dengan lebih dari 30 ribu agen yang akan melayani masyarakat.
Di wilayah kerja Kantor Regional 2 OJK, pihaknya berharap PT BPD Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) dapat menjadi motor bagi perbankan lainnya untuk mengimplementasikan program Laku Pandai tersebut, sehingga diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat kepada perbankan.
Dia menambahkan, selain itu, OJK juga akan lanjut mengsosialisasikan mengenai asuransi mikro, yang terdiri dari asuransi untuk nelayan, petani, dan asuransi kesehatan.
”Di sektor pasar modal, pada akhir 2014 lalu OJK telah mengeluarkan kebijakan dalam memberikan kesempatan bagi nasabah lembaga jasa keuangan untuk berinvestasi di pasar modal tanpa melakukan tatap muka langsung, saat pertama kali berinvestasi,” kata dia.
Di samping itu, program Reksadanaku dan Sahamku 100 ribu diharapkan turut akan mendorong minat masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal. ”Kami juga mengarahkan agar sektor jasa keuangan berperan semakin signifikan dalam menggairahkan kegiatan ekonomi daerah,” ujar dia. (mg8/fik)