BANDUNG – Sang juara bertahan SMAN 9 Bandung berhasil menjaga kans untuk menjadi yang terbaik di ajang Honda Developmental Basketball League (DBL) West Java Series East Region 2015, setelah menyudahi perlawanan sengit dari tim SMAN 2 Cirebon, di GOR Pajajaran, Kota Bandung, Kemarin (22/2). Dalam duel tersebut, Fhirdan dan kawan-kawan menang dengan skor akhir 74-60.
Sejak tip off kuarter pertama, kedua tim sama-sama bermain ofensif. Keduanya menunjukkan permainan yang disiplin dan ketat dalam kejar-mengejar poin.
Layup dari Point Guard SMAN 2 Cirebon Yuda Saputra menjadi awal pertarungan kedua tim. Selang beberapa detik, SMAN 9 Bandung membalas lewat lemparan Fajar Maulana Yusuf. Kuarter awal itu berjalan cukup alot, skor 19-16 untuk keunggulan SMAN 2 Cirebon menjadi akhir kuarter petama.
Pada kuarter selanjutnya, SMAN 9 Bandung mulai meningkatkan intensitas serangan dengan memasukan Firdan sebagai penggedor utama mereka. Benar saja, beberapa kali tembakan Firdan dan kawan-kawan mampu mengejar ketertinggalan poin. Skor tipis 30-31 untuk keunggulan SMAN 2 Cirebon menutup kuarter kedua.
Melihat postur tubuh, SMAN 9 jelas lebih diunggulkan. Rata-rata postur pemainnya lebih tinggi dan besar. Akan tetapi, secara skill, dua tim tersebut tidak jauh berbeda. Keduanya juga bekerja keras dan saling menyerang dengan fast break.
Kalah postur, membuat SMAN 2 Cirebon mulai menerapkan strategi. Tim itu kemudian maksimalkan shooting dan drive bola. Namun, usaha keras mereka belum mampu mengalahkan SMAN 9 Bandung. Hingga akhir pertandingan, Fhirdan dan kawan-kawan tetap memimpin dengan skor akhir 74-60.
Menanggapi hasil pertandingan, Pelatih SMAN 2 Cirebon mengaku sedikit kekecewaan terkait peraturan yang dilanggar tim lawan dalam pertandingan kemarin.
”Sebenarnya dalam bermain prinsip kita kalah atau menang biasa. Okelah kita kalah, tapi dari sudut pandang saya tadi, mereka melakukan zone defens, sedangkan diperaturan DBL kita harus man to man, kalau itu dibilang ball you man, bukan, itu zone defens,” tegas Nicoroji.