Dia mengatakan, turunnya harga minyak direspons dengan turunnya tarif listrik. Tapi, itu berlaku untuk golongan yang tidak disubsidi. ’’Misalnya, golongan rumah tangga di atas 3.200 VA, yakni R3, R2, dan PI, serta B2, tarifnya turun Rp 28 per kWh. Pada Januari Rp 1.496 per kWh menjadi Rp 1.468 per kWh,’’ katanya.
Penurunan juga terjadi untuk golongan B3 dan I3. Pada Januari, tarif per kWh adalah Rp 1.159. Saat ini turun menjadi Rp 1.138 per kWh. Begitu pula, industri besar atau I4, turun Rp 1.012 per kWh menjadi Rp 993 per kWh. (dim/c4/oki/fik)