Marcelino Lefrandt
PEMAIN sinetron Marcelino Lefrandt patut berbangga diri. Ide kreatif dalam memunculkan karakter tokoh super hero bersama temannya M. Arief Russanto berjudul Volt mendapat apresiasi positif dari banyak pencinta komik Indonesia. Bahkan, karakter super hero yang baru berusia dua tahun ini meraih rekor muri dari Jaya Suprana.
”Volt kan baru dua tahun, baru terbit delapan edisi,” ujar Marcelino di Ground Floor Mall of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta Utara, belum lama ini.
Suami aktris Dewi Rezer ini pun tidak pernah menyangka mendapat penghargaan tersebut. Apalagi mendapat rekor muri. Karenanya, penghargaan tersebut akan dijadikan satu motivasi untuk menghasilkan karya yang baru dengan cerita yang lebih seru. ”Penghargaan ini membuat saya dan pencipta Volt lainnya seperti Aswin Siregar dan Sarjono Sutrisno menjadi merasa diperhatikan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Marcelino, selama ini, komik karya sineas Indonesia memang tidak banyak mendapat perhatian. Mereka condong ke sineas asing, seperti Jepang dan Amerika. Padahal jika dilihat dari alur cerita yang disuguhkan, ide –ide ceritanya pun tidak kalah seru.
”Awalnya aku prihatin anak-anak Indonesia lebih menggemari tokoh komik luar itu,” paparnya.
Dalam membuat komik, pemeran film Street Society tersebut memang berusaha menghindari kata-kata kekerasan. Hampir sebagian besar bertemakan edukasi bagi anak-anak. ”Komik Indonesia tentu bagus untuk edukasi anak-anak yang penuh imajinasi,” tandasnya.
Kehadiran komik Volt bisa dibilang sebagai angin segar bagi dunia perkomikan di tanah air. Perlahan tapi pasti, tokoh super hero berkekuatan listrik ini mulai mencuri perhatian para pecinta komik di Indonesia, terutama pecinta komik pahlawan super. ”Meski komik ini masih menempati sudut rak buku di pasaran, tapi progress penjualan komik ini cukup positif,” katanya.
Terbukti banyak kalangan selebritis yang merupakan rekan-rekan seprofesi Marcelino yang berbondong-bondong membeli komik Volt. ”Di samping itu, kami pihak Skylar sendiri melakukan promosi-promosi ke sekolah-sekolah dan berbagai event untuk lebih mengenalkan tokoh baru,’ jelasnya.
Selain Marcelino, dalam acara peghargaan tersebut, Jaya Suprana selaku pendiri Muri memberikan piagam Muri kepada Hans Jaladara, pencipta tokoh komik Panji Tengkorak, Andi Wijaya (pendiri PT Bumi Langit, pemilik hak cipta penerbitan Si Buta dari Gua Hantu, Gundala) serta serta Franki Indrasmoro alias Pepeng Naif (pencipta komik setan jalanan).