Pemkot Ajukan Setara dengan Kabupaten
SUMUR BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung segera menetapkan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji bersubsidi 3 kilogram terbaru. Rencana ini menyusul fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, penetapan HET elpiji masih dikaji oleh tim pengendali inflasi daerah (TPID).
’’Kemarin (26/1) kami rapat namun masih dalam proses penggodokan kembali. Dikaitkan dengan harga HET elpiji itu,’’ jelas Kasubag Bina Produksi dan Distribusi Bagian Perekonomian Kota Bandung Felly Lastiawati di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, kemarin (27/1).
Dia menerangkan, penggodokan penetapan harga HET tersebut juga dikomparasikan dengan harga HET elpiji di wilayah Bandung Raya. Menurutnya, beberapa wilayah di Bandung Raya seperti Kabupaten Bandung sudah dalam proses penetapan. Yakni, sebesar Rp 16.600 untuk tiap pangkalan dan Rp 14.750 untuk tingkat agen.
Untuk Kota Bandung sendiri, menurut Felly, tidak akan jauh berbeda dengan penetapan HET elpiji di Kabupaten Bandung. Sebab, sudah ditetapkan bahwa harga tidak boleh terlalu jauh dari tingkat pusat. Supaya singkron dan saling mendukung walau memang Hiswanamigas telah memberikan kuota kepada kabupaten/kota. ’’Permohonannya segitu. Bisa berkurang, sama atau lebih tinggi,’’ ujarnya.
Saat ini harga eceran gas elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer Rp 18.000. Harga tersebut berdasarkan survei di lapangan tim TPID bersama PD Pasar Bermartabat dari tiga pasar yang ditinjau.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung Eric M Tauriq mengatakan, HET elpiji 3 kilogram akan ditetapkan segera oleh Wali Kota Bandung melalui keputusan normatif Wali Kota. Sampai putusan HET gas elpiji dikeluarkan, Kota Bandung sendiri masih menerapkan HET per Maret 2014. Yakni sebesar Rp 14.600 untuk tingkat pangkalan.
’’Karena distribusi gas itu kan lewat SPPBE. Kedua, lewat pangkalan, ketiga agen, keempat pengecer. Itu hierarki gas 3 kilogram di Bandung ini,’’ ujarnya.
Kuota jumlah elpiji di wilayah Bandung Raya sekitar 224 ribu tabung per hari. sedangkan untuk Kota Bandung, 29 persen dari jumlah tersebut. Yakni, sekitar 64.900 tabung per hari. (fie/tam)