JAKARTA – Derasnya arus dukungan publik ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), rupanya belum bisa menggerakkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menunjukkan komitmennya dalam penguatan KPK. Presiden Jokowi memilih untuk berada di posisi yang disebutnya berada di tengah dua institusi hukum yang sedang berseteru, Polri dan KPK.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menkopulhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, sikap presiden adalah mencari jalan tengah terbaik serta tidak akan menganakemaskan salah satu dari KPK atau Polri. ’’Karena presiden ingin save KPK save Polri (menyelamatkan KPK menyelamatkan Polri),’’ ujarnya di kompleks Istana Negara kemarin (24/1).
Meski hari libur, Jokowi kemarin mengadakan pertemuan dadakan yang tidak masuk dalam agenda presiden. Selain Tedjo, pejabat lain yang ikut dipanggil adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Wakapolri Badrodin Haiti. Namun, hanya Tedjo yang bersedia memberikan keterangan. Menteri lain, tampak berusaha menghindari wartawan setelah pertemuan berakhir.
Menurut Tedjo, saat bertemu dengan unsur pimpinan KPK maupun Polri di Istana Bogor Jumat lalu, instruksi presiden sudah jelas. Yakni, agar kedua pihak menjernihkan suasana, melakukan proses hukum secara benar sesuai undang-undang yang berlaku, serta tidak menginginkan adanya gesekan antara dua institusi. ’’Jadi, itu sudah tegas dan jelas,’’ katanya.
Karena itu, mantan kepala staf TNI Angkatan Laut 2008 – 2009 yang sebelumnya aktif sebagai politikus Partai Nasdem itu mengkritik tindakan pimpinan KPK maupun pendukung KPK. Sebab, mereka terus mengeluarkan pernyataan yang membakar semangat massa supaya mendukung KPK dan menjaga gedung KPK dari kemungkinan digeledah oleh Polisi. Akibatnya, pergerakan massa dalam jumlah besar masih terjadi di Gedung KPK. ’’ Itu suatu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan,’’ tuding Tedjo.
Sayangnya, ketika Tedjo meminta semua pihak untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan pernyataan yang berpotensi memperkeruh suasana, dia sendiri justru melontarkan komentar pedas pada massa pendukung KPK. Dia menyebut, KPK akan kuat dengan dukungan konstitusi. ’’Bukan dukungan rakyat yang nggak jelas itu,’’ katanya sinis.