Perubahan pada laga kedua ini seharusnya tidak mengubah tren permainan eksplosif yang sudah dirintis sejak awal. Sebaliknya, permainan yang ditunjukkan saat melawan Portugal lalu perlu ditingkatkan lagi. “Kerjasama tim, konfidensi, dan antusiasme pada laga pertama harus kami aplikasikan lawan Ghana,” klaim Lahm.
Banyak pihak yang memprediksi kemenangan besar bisa dipetik kembali oleh Jerman pada laga kali ini. Selain kekuatan Ghana yang tidak lebih bagus ketimbang Portugal, tren permainan Jerman saat ini juga sedang on fire. Jelas, ekspektasi besar tersebut bakal berada di punggung para penggawa Jerman.
Hanya, ekspektasi itu tidak dianggap beban oleh salah satu gelandangnya, Toni Kroos. Pemain Bayern Muenchen ini menyebut belum jaminan kemenangan besar bisa diulangi kembali. “Sejauh ini kami sudah menang satu laga, tapi hasilnya tidak bisa dibandingkan dengan laga selanjutnya,” cetus pencetak dua assists saat melawan Portugal itu kepada Reuters.
Ekspektasi besar yang diemban Jerman untuk lolos lebih awal dari fase grup dengan skor besar berbanding terbalik dengan Ghana. Kekalahan dari segi hasil akhir atas AS lalu jadi pelajaran berharga bagi skuad asuhan Kwesi Appiah tersebut. Menguasai 60 persen ball possession mereka malah gagal memetik kemenangan.
Ghana tentunya tidak ingin kembali gagal memetik poin pada laga kedua ini. Sekalipun calon lawan yang dihadapinya berlabel kandidat juara Piala Dunia 2014. Seperti yang diberitakan di Supersports, pelatih yang berusia 54 tahun pada akhir Juni ini menganggap kegagalan lawan AS sebagai pelajaran berharga menantang Jerman.
“Kami sudah banyak belajar, terlebih setelah melihat bagaiman fakta ketika kami mampu membuat banyak peluang tetapi kesulitan dalam finishing touch-nya. Sekalipun, pemain kami di posisi gelandang ataupun penyerang sudah melakukan tugasnya dengan baik,” tuturnya.
Untungnya, dalam misi besarnya menghindari kekalahan ini, Ghana bermodalkan skuad yang nyaris full team. Hanya bek Daniel Opare yang masih harus menunggu kepastian bisa diturunkan atau tidak. Selebihnya, komposisi seperti pada laga perdana bisa kembali diulangi oleh Appiah.
Mengulangi pencapaian Ghana empat tahun lalu yang lolos dari fase grup disebutnya tidak akan gagal. Kemenangan dari Jerman tidak dianggapnya sebagai target yang berat untuk direalisasikan. “Sebaliknya, kami akan bermain lebih baik melawan Jerman, dan saya tahu kami bisa memberikan permainan terbaik,” koarnya.
Hapus Kutukan Laga Kedua
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News