Tak Hanya Sinovac, Vaksin Korsel dan Inggris Segera Diuji Klinis

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan jika vaksin COVID-19 yang di datangkan ke Indonesia bukan hanya dari Tiongkok saja. Namun, dari tiga negara berbeda. Yakni: Tiongkok, Korea Selatan, dan Inggris.

“Vaksin ini sudah ada. Alhamdulillah ya. Munurut Pak Menko Perekonomian, Indonesia itu akan mendatangkan vaksin dari tiga negara, satu dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Inggris. Jadi tidak betul kalau hanya dari Tiongkok saja,” ucap Emil, sapaan akrabnya, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (28/7).

Emil menjelaskan, jika penggunaan vaksin Covid-19 harus melewat tes sebanyak tiga kali. Dua di negaranya, satu lagi di negara konsumennya.

“Nah Tiongkok ini sudah melakukan dua kali tes di negaranya maka di negara konsumennya kita melakukan tes ke tiga. Yang Korea dan Inggris belum melakukan tes ke dua di negaranya, maka barangnya belum datang ke Indonesia karena tes keduanya aja belum,” jelasnya.

Emil mengatakan, setiap vaksin dari masing-masing negara itu nantinya akan bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia untuk melakukan uji klinis fase tiga.

“Kalau yang Tiongkok kerjasamanya dengan Bio Farma, kalau Korea kerjasamanya dengan Kalbe Farma, kalau yang Inggris dengan Astra Zeneca,” ungkapnya.

Nantinya, lanjut Emil, dalam uji klinis fase tiga ini, pihaknya membutuhkan 1600 relawan. Ia pun memastikan, vaksin yang digunakan dalam uji klinis tersebut aman.

“Untuk tes ketiga di negara konsumen, kita butuh 1600-an relawan. Yang namanya vaksin kan bukan percobaan aneh-aneh, ini hanya di suntik biasa terus dilihat imunitasnya meninggi, menguat terhadap virus akhirnya begitu,” paparnya.

Sebelumnya, Emil pun berharap uji klinis vaksin COVID-19 produksi Sinovach, Tiongkok, yang sudah ada di Bandung yang dilakukan PT Bio Farma berjalan baik.

“Bio Farma kemarin melaporkan kepada Pak Presiden, siap memproduksi vaksin, tapi ada uji klinis terakhir sebelum diproduksi massal, yaitu akan mengetes kepada 1.600-an relawan, katanyam

Rencananya, uji klinis akan dilakukan di enam tempat, yakni Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran (Unpad), Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipati Ukur, serta empat puskesmas di Kota Bandung. Uji klinis diharapkan selesai dalam waktu enam bulan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan