SMPN 2 Bandung Terapkan Aplikasi Moodle

BANDUNG – Model pembelajaran saat pandemi Covid-19 atau sering disebut dengan Kurikulum, terutama untuk belajar jarak jauh, memerlukan kurikulum yang lebih sederhana dan luwes. Untuk mendukung hal tersebut, SMPN 2 Bandung telah menerima bantuan berupa CSR dari ITB sebuah aplikasi website bernama moodle yang nanti akan digunakan oleh guru-guru ketika menyampaikan materi.

“Kita telah siapkan perangkat lunaknya, baru-baru ini baru saja diinstal oleh ITB, akan disosialisasikan cara kerja dan penggunaannya biar lebih exspert (paham atau ahli),”kata Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMPN 2 Bandung, Asep Rahman Sumarna ketika ditemui Jabar Ekspres, Minggu (28/6).

Kata dia, sekira 98 persen sekolah di Indonesia termasuk di Kota Bandung bakal memasuki tahun ajaran baru pada 13 Juli 2020 bulan depan. Dipastikan sekolah tersebut tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Untuk itu, Asep berharap perangkat lebih ringan setelah mempelajari dari pengalaman-pengalaman sebelumnya yang dianggap membebankan.

“Moodle ini berupa website bukan aplikasi, jadi baik siswa dan guru tidak harus men-donwload, cukup kliknya aja di google,ini lebih ringan ketimbang sebelumnya yang dulu edubox, mungkin cukup berat karena datanya banyak,” ungkapnya.

Alasan pertama, mengapa pihaknya menetapkan sebagai model pembelajaran baru sebagai pengganti kurikulum 2013, yakni pada saat PJJ. Para guru akan lebih banyak membuat video pelajaran, maka tidak begitu efektif lagi jika tetap menggunakan google room atau edubox.

“Kalau diperhatikan dari sisi efektivitas lebih ringan. Guru-guru juga sudah banyak mempersiapkan video-video pembelajaran, dan sebagian juga sudah dishare ke youtube, dan juga nanti video yang telah dishare di youtube akan ditempel juga di moodle ini,”tutur Asep.

Selanjutnya, meskipun ketika pembelajaran berlangsung biasanya terkendala dengan loading cukup lama sehingga menyedot paket cukup banyak kerapkali membuat orangtua prustasi, tetapi dengan moodle ini kedepan kendala yang berkaitan dengan keluhana orangtua selama ini yakni paket atau kuota internet habis hanya untuk oploading.
“Paling ini juga akan mengurangi loading terkadang anak – anak kesel karena paketnya kesedot hanya untuk laoding video, tapi dengan moodle ini lebih ringan,” pungkasnya. (mg2/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan