Sentimen Politik Mulai Merebak, Figur DS Diserang dengan Sebutan Pengkhianatan

BANDUNG – Usai dipilih menjadi calon bupati (cabup) Bandung 2020 oleh koalisi PKB- Partai Nasdem-Partai Demokrat, sentimen negatif mendadak bermunculan dan menyerang figur Dadang Supriatna.

Hasil penelusuran  di beberapa platform media sosial (medsos), banyak pihak yang menilai langkah Dadang Supriatna yang loncat partai (dari Partai Golkar ke PKB) merupakan pengkhianatan.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Kabupaten Bandung Cucun Ahmad Syamsurijal mengataka, sesuai undang-undang Pilkada serta konstitusi tiap warga negara berhak dipilih dan memilih.

“Jadi tidak boleh ada kelompok menghalangi kelompok yang lain untuk tidak ikut dalam pesta demokrasi. Saya yakin dan percaya temen-temen media akan menyampaikan ke publik,” ujar Cucun dilansir dari rmoljabar.id, Minggu (2/8).

Cucun menegaskan, bila pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh kader jangan takut menghadapi keruwetan dan kesulitan. Sehingga ketika ada isu negatif para kader PKB tak punya atau mengalami kegundahan.

“Kami petarung semuanya. PKB memiliki key tips market (kunci dan kiat memasarkan) calon dan kami punya semangat yang jelas untuk bangkit dan menang,” ucap Cucun yang juga Ketua Fraksi PKB di DPR RI itu.

Untuk diketahui, Dadang Supriatna (eks kader Golkar) jadi figur yang dimajukan PKB-Nasdem-Demokrat bertarung di ajang Pilbup Bandung 2020. Dadang didampingi artis sekaligus kader Nasdem Sahrul Gunawan.

Sebelummnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bandung turut memberi dukungan untuk calon bupati dari PKB Dadang Supriatna bertarung di Pilbup Bandung 2020.
Ketua PCNU Kabupaten Bandung Asep Jamaludin bersyukur akhirnya ada keluarga Nahdliyin yang bakal ikut menjadi kontestan di pesta demokrasi yang akan digelar 9 Desember nanti.

“Kang Dadang Supriatna ini merupakan Ketua PCNU di Kecamatan Bojongsoang. Meski sebelumnya berkarir politik di Golkar namun kini telah menjadi kader PKB seperti kakaknya,” ujar Asep dihubungi, Sabtu (1/8).

Menurut Asep, memang betul bila pengurus dan kader PKB itu bisa dipastikan kader NU namun tidak semua kader NU itu di PKB. Sebab para kalangan Nahdiyin berada di semua partai politik.

“Tapi sejauh ini hanya PKB lah yang tak terlepas dari NU. Dan alhamdulilah selama ini kerjasama kita di NU dengan PKB tak terkecuali di Kabupaten Bandung sudah terjalin sangat baik,” bebernya. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan