PSSI Terapkan Format Baru dalam Pertandingan, Kompetisi Liga Tanpa Degradasi

JAKARTA – PSSI berpikir keras karena tuntutan kompetisi harus tetap berputar sebagai bentuk usaha federasi sepak bola, menjaga iklim kompetisi para pemain Timnas Indonesia. Selain itu, PSSI yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 perlu meyakinkan dunia bahwa kompetisi di Indonesia tetap bisa berjalan.

Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI M Iriawan kembali melakukan rapat maraton dengan tim dari Liga 1 dan Liga 2 2020. Untuk memastikan kesiapan klub-klub menyambut kompetisi di era new normal masa pandemi Covid-19. ”PSSI tadi sudah berbicara dan meminta masukan dari klub Liga 1 serta Liga 2, terkait kelangsungan kompetisi musim ini. Tadi rapat berlangsung lama dan mendetail soal hal ini,” ujar sumber dari klub yang meminta namanya tak disebutkan.

Menurut dia, ada banyak hal yang disesuaikan untuk kompetisi di era new normal ini. Nantinya, kompetisi 2020 yang sudah berjalan bakal dihentikan, dan memulai musim 2020 dengan format yang baru. ”Pertimbangan sepak bola harus kembali digulirkan karena status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 di 2021. Bergulirnya kompetisi dianggap sebagai sesuatu yang vital untuk itu,” terangya.

Dari rapat itu, disebutkan bahwa Liga 1 bakal dimulai kembali pada September, tetapi dengan skema sentralisasi wilayah untuk menggelar pertandingan. Pertandingan akan dipusatkan di Pulau Jawa, sehingga kegiatan laga tersentral dan lalu lalang klub dari daerah satu ke daerah yang lain secara masif tidak terjadi.

”Tadi juga dibicarakan soal sistemnya bagaimana, karena kondisi luar biasa seperti saat ini. Ya, tidak ada sistem degradasi yang diberlakukan untuk musim 2020. tetapi untuk tim yang promosi dari Liga 2, tetap ada, hanya dua tim saja, berkurang satu dari awalnya ada tiga tim yang bisa promosi ke Liga 1,” jelasnya.

Menanggapi Kompetisi Liga 1 Indonesia diputuskan berlanjut tanpa ada degradasi pada 1 Oktober nanti. Striker Bhayangkara FC Ahmad Nur Hardianto menilai kompetisi tanpa degradasi terasa kurang gereget. Tak adanya sistem degradasi membuat tekanan kepada klub berkurang. Meski begitu, ia berjanji akan selalu menampilkan permainan terbaik bagi tim milik Korps Polri tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan