Pesantren Go Digital, Wujudkan Pesantren Mandiri dan Go Global di Era New Normal

BANDUNG – Telkom Regional 3 kembali mengadakan webinar yang kali ini mengangkat tema “Pesantren Go Digital dalam Mewujudkan Pesantren Mandiri dan Go Global di Era New Normal”. Webinar ini menghadirkan narasumber ahli di bidangnya, diantaranya Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo (Komisaris Independen Telkom selaku Penggagas Gerakan 100 Smart City Indonesia dan Pakar ICT), Faizal R. Joemadi (Direktur Digital Business Telkom), Mohamad Khamdan (Executive Vice President Telkom Regional 3 Jabar), H. Uu Ruzhanul Ulum, S.E (Wakil Gubernur Jawa Barat) yang diwakili oleh Toto M Toha (Staff Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia), KH. Maman Imanulhaq. (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan), dan Henri Setiawan (Tribe of SMB Digititalization). Peserta yang terdiri dari Pimpinan Daerah, Pimpinan Organisasi Islam, Pimpinan Pondok Pesantren, dan pemerharti pondok pesantren, mengkuti webinar secara interaktif melalui UMeetMe dan live streaming hello.umeetme.id.

Seperti diketahui, pondok pesantren dengan fungsinya sebagai lembaga pendidikan Islam juga berfungsi sebagai tempat penyiaran agama Islam dimana para santri (santriwati/santriwan) dididik untuk bisa hidup dalam suasana yang agamis, sehingga pondok pesantren memiliki tingkat integritas yang tinggi dengan masyarakat sekitarnya dan menjadi rujukan moral/perilaku bagi masyarakat umum.

Pondok pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, baik dari sisi pendidikan maupun ekonomi. Menurut data dari Kementrian Agama RI, di tahun 2020 ini jumlah pesantren tercatat sebanyak 28.194 dengan 5 juta santri mukim. Jika ditotalkan dengan santri yang tidak mondok di ke pondok pesantren dan sebaliknya serta taman-taman pendidikan Al-Qur’an dan madrasah, maka jumlah santri di Indonesia diperkirakan mencapai 18 juta orang dengan kurang lebih 1,5 juta tenaga pengajar. Dan pandemi Covid-19 saat ini membuat pesantren dihadapkan pada berbagai masalah terutama pada proses pembelajaran yang terhenti karena keterbatasan akses digital baik dari sisi pesantren maupun dari sisi santri dan tenaga pengajar.

Telkom telah meluncurkan platform khusus pesantren sebagai solusi terkait proses pembelajaran online, pengembangan wirausaha dan UKM di Pesantren serta digitalisasi pesantren. Platform ini dimulai dengan pilot project di Pesantren Al Mizan yang terletak di Majalengka, Jawa Barat. Pilot Project tersebut dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Telkom yang diwakili GM Witel Cirebon, Linson Parlindungan Sitompul dengan H. Asep Zaenal Arifin selaku Pimpinan Yayasan Al-Mizan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan