Pemkab Bandung Tetap Patuhi Protokol Covid-19 saat Menggelar Salat Idul Adha

Sementara di tempat terpisah, Wakil Bupati (Wabup) Bandung H. Gun Gun Gunawan menyampaikan, selalu ada hikmah besar yang terkandung dari setiap ketetapan yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kesabaran, ucap Wabup adalah sikap yang paling dibutuhkan dalam menjalankan ibadah haji, sebagai rangkaian perayaan Idul Adha. Kesabaran juga bisa menjadi ukuran mabrur atau tidaknya ibadah haji yang dilaksanakan.

“Hampir seluruh rangkaian ibadah haji membutuhkan kesabaran, mulai dari pendaftaran sampai pelaksanaan dan kembali ke tanah air. Tanpa kesabaran, jamaah haji tidak akan mungkin mampu melewati rangkaian ibadah yang memerlukan kekuatan mental dan fisik tersebut,” ucap Gun Gun saat bertindak selaku Khotib Salat Idul Adha di Pelataran Parkir Borma Desa Sayati Kecamatan Margahayu.

Ia mengajak umat muslim yang masih bisa melaksanakan kurban, untuk bersyukur. Bersyukur bahwa di tengah masa-masa sulit seperti saat ini, masih bisa melaksanakan kurban untuk tetap berbagi dengan sesama.

“Semoga keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tetap terjaga. Dan semoga ibadah haji dan umroh saudara-saudara kita yang tertunda, akan dilancarkan di masa-masa mendatang, Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin,” tutup Gun Gun.

*18.226 Hewan, Sehat dan Layak Kurban*

Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung H. A. Tisna Umaran menyampaikan, tahun ini tim kesehatan hewan Dinas Pertanian melakukan pemeriksaan terhadap hewan-hewan kurban yang dijual di 378 lapak penjualan.

“Biasanya kami memeriksa di 500 lapak, namun tahun ini sampai tanggal 30 Juli kemarin, pemeriksaan dilakukan di 378 lapak. Sebanyak 19.911 ekor hewan yang diperiksa, terdapat 18.226 ekor hewan yang sehat dan layak kurban,” terang Kadistan.

18.226 hewan itu terdiri dari 11.996 ekor sapi, 6.096 domba, 123 kambing dan 10 ekor kerbau. Tahun ini, pihaknya menemukan sebanyak 122 sapi, 168 domba dan 6 kambing yang sakit.

“Kami juga menemukan hewan yang sehat namun belum layak kurban, yaitu sebanyak 784 sapi, 598 domba, 7 kambing dan 1 kerbau. Hewan yang sakit, dan sehat tapi belum layak kurban ini, kami beri tanda silang besar di badannya,” tutur Tisna Umaran.

Tanda silang, urainya, dimaksudkan agar masyarakat yang hendak membeli, tidak memilih hewan tersebut. Kemungkinan ada pembeli yang tidak paham kondisi hewan, apakah sehat atau sedang sakit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan