Calon Janda di Cianjur Meningkat

CIANJUR – Kasus perceraian di Kabupaten Cianjur saat pandemi Cov­id-19 mengalami kenaikan. Berdasarkan data yang ada di Pengadilan Agama (PA) Cianjur mengalami kenaikan hingga 5 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 4.000.

Humas PA Cianjur, Asep mengatakan, dalam sehari PA Cianjur bisa menyidangkan perkara perceraian hingga 150 perkara. Masalah ekonomi masih mendominasi men­jadi penyebab terjadinya perceraian yang masuk ke PA Cianjur.

“Memang belum ada penelitian bahwa dengan pandemi ini lah perkara menjadi naik, karena dari tahun ketahun itu naiknya seperti itu juga,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, saat ditemui di PA Cianjur, kemarin (26/11).

Ia menuturkan, untuk mengetahui perceraian aki­bat adanya pandemi, harus ada penelitian dulu, dan hingga saat ini ia mengung­kapkan belum ada penelitian ke PA Cianjur.

“Yang jelas kalau secara umum pandemi ini melihat keadaan sosial banyak laki-laki atau perempuan pekerja yang di rumahkan, jadi kerja di rumah atau pun dia tidak dipekerjakan lagi karena pen­garuh pandemi pada aspek pekerjaan di pabrik,” katanya.

Kemudian, lanjut dia, per­ceraian meningkat apakah karena pengangguran atau tidak, menurutnya yang je­las ia menilai antara tahun sebelumnya dengan tahun sekarang berbeda, dan ada peningkatan.

“Yang ngajuin perceraian rata-rata per hari itu yang jelas kalau satu bulan men­capai sekitar 400 an. Berarti kalau dibagi 5 hari kerja ka­rena pendaftaran itu selain Sabtu Minggu kan di buka, kalau 400 dibagi 5 sekitar 20,” katanya.

Ia mengatakan, PA Cianjur setiap hari bisa menyidang­kan hingga 150 perkara. Dari per hari 20, jika ditentukan sidangnya hari Senin, Selasa, dan hari lainnya, lalu teraku­mulasi lah pada setiap hari sidang ada dua majlis, terke­cuali hari tertentu tiga majlis.

“Rata-rata sidang itu 100 perkara satu majelis per hari. Dari 100 perkara itu karena perkaranya beragam, ada cerai gugat, ada yang sifatnya vol­unteer kita ambil lurus suatu perkara ada 3 orang. Kalau untuk yang akan diputus ma­kanya orang yang berkerumun itu di sini sekitar 150 per hari kecuali Jumat,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan