BPJS Kesehatan Bandung Dorong Ketersediaan Obat di Apotek

BANDUNG – BPJS Kesehatan Cabang Bandung melaksanakan koordinasi dengan 6 Apotek Pelayanan Program Rujuk Balik (PRB) antara lain Apotek 7 Menit, Apotek Medika, Apotek Mustika, Apotek Al Masoem, Apotek Kimia Farma, dan Apotek Telemedika melalui video conference pada Kamis (30/4/2020). Koordinasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan obat bagi pasien PRB.

Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Bandung, Sedy Fajar Muhamad menyampaikan bahwa pelayanan obat di Apotek PRB masih perlu ditingkatkan. Menurutnya, saat ini telah dilakukan re-mapping pelayanan Apotek PRB di Kota Bandung, dengan harapan kedepan pelayanan akan lebih optimal lagi.

“Dalam memberikan pelayanan kepada peserta, pasti ada tantangan tersendiri. Melalui re-mapping Apotek PRB, semoga pelayanan berjalan lebih optimal. Mohon dukungan dari teman-teman untuk memastikan ketersediaan obat, khususnya mengawal proses pengadaan/penyediaan di bulan Mei 2020 ini. Kami akan mendorong Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mengoptimalkan pelayanan sesuai dengan Apotek PRB mapping,” ungkap Sedy.

Obat PRB diberikan kepada pasien untuk kebutuhan maksimal 30 (tiga puluh) hari setiap kali peresepan dan harus sesuai dengan Daftar Obat Formularium Nasional untuk Obat Program Rujuk Balik. Obat PRB dapat diperoleh di Apotek/depo farmasi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan Obat PRB.

Dalam koordinasi tersebut, Sedy juga menekankan perihal ketersediaan obat jiwa skizofrenia. Sebagaimana yang diketahui, skizofrenia merupakan salah satu penyakit yang dapat dilayani melalui PRB.

“Untuk pelayanan obat jiwa terdapat jenis baru yang telah ditambahkan dalam Fornas. Berdasarkan hasil koordinasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan RI, dan BPJS Kesehatan, harapan kami rekan-rekan di Apotek PRB dapat paham dan memastikan resep penggunaannya. Ada yang diresepkan di FKTP, tetapi ada yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan di FKTRL,” ungkap Sedy.

Dari hasil koordinasi hari ini, perwakilan dari Apotek 7 Menit Ginanjar memberikan tanggapan bahwa ia bersama rekan akan terus berupaya dalam meningkatkan mutu pelayanan obat untuk pasien PRB. Terkait dengan ketersediaan obat di Apotek, pihaknya akan terus memonitoring dan terus melakukan koordinasi lanjutan dengan BPJS Kesehatan agar kebutuhan obat masyarakat dapat terpenuhi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan