Sarjana Muda Jawa Barat Diharapkan Jadi Technopreneur

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum membuka Pekan Sosialisasi dan Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Bandung (PESONAMU) Tahun Akademik 2019/ 2020 di kampus Universitas Muhammadiyah, Jl.Soekarno Hatta No. 752 Kota Bandung, Kamis (19/9/19).

KOTA BANDUNG – Selain integritas, moralitas atau akhlak yang baik dan mental yang kuat diperlukan untuk mencapai kesuksesan sebagai manusia unggul Jawa Barat, termasuk untuk menghadapi perkuliahan di kampus bagi mahasiswa.

“Karena kesuksesan seseorang tidak hanya dilihat dari kepintaran saja, namun moral dan akhlak yang menjadi pokok,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Pekan Sosialisasi dan Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Bandung (PESONAMU) Tahun Akademik 2019/ 2020, di kampus Universitas Muhammadiyah, Kota Bandung, Kamis (19/9/19).

Di era digital kini, Uu juga meminta generasi muda untuk memiliki kedisiplinan dan keahlian yang mumpuni ditambah skill digital agar bisa beradaptasi dan berkompetisi dengan kemajuan zaman serta persaingan global.

Uu pun mendorong pihak kampus sebagai penyelenggara pendidikan agar membimbing dan mengarahkan para mahasiswa untuk belajar bisnis, baik bisnis yang sesuai dengan program studi maupun lintas program studi.

Sehingga, nantinya ketika para mahasiswa itu lulus, mereka punya bekal ilmu dan skill yang cukup untuk menghadapi dunia kerja. Selain itu, Uu berharap para sarjana muda itu bisa lahir sebagai technopreneur (entrepreneur yang mengoptimalkan teknologi) dalam Revolusi Industri 4.0.

“Seluruh mahasiswa diharapkan tidak hanya berkuliah untuk menuntut ilmu, melainkan para mahasiswa dapat menerapkan seluruh ilmu yang telah didapat dengan meluruskan niat untuk menjadi pribadi yang berakhlak dan berkemajuan,” kata Uu.

Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Suyatno, sementara itu menyebut cita-cita besar UM Bandung adalah melahirkan para technopreneur muda yang Islami dan terdidik sebagai antisipasi kurangnya sarjana yang terserap di dunia usaha dan industri.

“Technopreneur yang kami maksud adalah seorang sarjana lulusan perguruan tinggi yang selain memiliki kemampun akademis, tapi juga memiliki sikap mental dan enterpreneur skill atau kewirausahaan,” kata Suyatno.

BACA JUGA: 744 Pamong Praja Muda IPDN Diharapkan Responsif, Inspiratif, dan Inisiatif

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan