PPDB di SMK Bhakti Nusantara Nasional Hanya Diisi Satu Murid

NGAMPRAH– Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 di SMK Bhakti Nusantara Nasional (BNN) yang berlokasi di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat cukup memprihatinkan lantaran hanya diisi pendaftar satu murid.

Yang menyedihkannya lagi, satu-satunya siswa yang daftar itu kini sudah tidak mau masuk sekolah lagi. Mungkin dalam benaknya, sekolah adalah tempat yang ramai.

“Setiap tahun terus menyusut. Tahun ajaran lalu saja hanya ada tujuh siswa yang daftar, sedangkan tahun ini satu orang,” kata Wakil Yayasan Bhakti Nusantara Nasional (BNN) Sutasah, Kamis (18/7).

Kondisi itu membuat sekolah kejuruan yang berada di Kampung Cibadak, RT 04/01, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, ini membuka waktu pendaftaran hingga waktu yang tidak ditentukan.

Informasi yang didapat pihak sekolah menyebutkan, ada empat siswa yang akan daftar tapi hingga kini pun belum ada kepastian kapan mereka datang.

Namun harapan yang tidak sesuai ekspektasi tersebut praktis membuat pihak sekolah mengeluh. Padahal sekolah ini sudah berdiri sembilan tahun dan memiliki gedung bangunan tiga lantai.

Minimnya siswa yang mendaftar dikarenakan sekolah ini tidak mampu bersaing dengan SMK negeri yang jaraknya tidak berjauhan. Belum lagi lokasi sekolah yang jauh dari jalan raya juga menjadi faktor lain yang membuat siswa enggan mendaftar.

Disebutkan Sutasah, saat ini jumlah siswa SMK BNN hanya tersisa 11 orang yang berasal dari kelas XI dan XII karena siswa kelas X tidak ada. Agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, siswa kelas XI dan XII digabung dalam satu ruang kelas.

Kendati begitu pihak sekolah tetap bertekad untuk terus menambah siswa, berapapun yang daftar akan diterima di sekolah yang menyediakan tiga jurusan ini.

Yaitu Farmasi, Otomotif, dan Administrasi Perkantoran. “Guru di sini yang kebanyakan honorer tetap berkomitmen mengajar meskipun jumlah siswanya sedikit,” kata dia.

Sementara itu salah seorang siswi kelas XI jurusan Farmasi, Imas Mirawati Dewi,15, mengaku, tidak mempermasalahkan meskipun teman-temannya di sekolah sedikit. Yang terpenting adalah dirinya bisa belajar dan mendapat ilmu sebagai bekal ketika lulus nanti.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan