Pemprov Jabar Subsidi Siswa Jalur KETM di Sekolah Swasta

Kendati begitu, dari pendaftar yang menggunakan jalur Keluarga Eko­nomi Tidak Mampu (KETM) terhitung berjumlah sekitar 49 ribuan. Se­dangkan yang diterima 42 ribu lebih.

’’Jadi sekitar 7.000 lebih siswa akan masuk sekolah swasta,’’ ujar Dewi.

Dia menyebutkan, untuk subsidi siswa di jalur KETM Pemprov Jabar telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 14 miliar yang nantinya akan diberikan kepada sekolah swasta. Berdasarkan jumlah siswa KETM yang masuk sekolah tersebut.

’’Jadi intinya Pa Gubernur sudah menekankan agar anak lulusan SMP harus bersekolah dan itu merupakan hak dasar mendapatkan pendidikan,’’ pungkas Dewi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengata­kan, terkait anggaran untuk subsidi siswa kurang mampu sudah disetujui oleh Gubernur Ridwan Kamil.

Menurutnya, Pemdaprov sudah menyiapkan anggaran Rp 14 mi­liar untuk mensubsidi biaya pendidikan kepada 7.000 siswa kategori miskin di sekolah negeri dan swasta.

’’Jadi setiap siswa kurang mampu yang sekolahnya di swasta akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 2 juta,’’kata Iwa.

Dia mengatakan kebijakan itu baru diputuskan setelah menggelar rapat dengan Gubernur Jabar Ridwan Ka­mil di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Bandung, Jumat (28/6).

“Barusan dapat persetujuan dari Pak Gubernur, (ada bantuan) khu­susnya untuk orang yang kebetulan dari sisi keuangan terbatas. Kita sebagai negara wajib membantu kepada siswa yang relatif miskin dari sisi ekonominya. Sudah diako­modir, sudah disetujui gubernur,” kata Iwa usai rapat.

Dia menjelaskan anggaran tersebut bersumber dari anggaran Dinas Pendidikan yang akan dibagikan kepada sekitar 7.000 siswa miskin. Dana tersebut akan dialokasikan untuk tahun ajaran baru.

“Besarannya Rp 2 juta. Jadi kita siapkan bantuan untuk tahun ajaran baru bisa untuk uang bangunan atau apa,” ucapnya.

Dia mengatakan, bantuan tersebut merupakan bagian dari program sekolah gratis untuk SMA yang akan direalisasikan tahun 2020. Wacana tersebut sudah disampaikan Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.

“Anggaran sudah ada di Disdik. Disdik tinggal melakukan efisiensi,” ujar Iwa. (mg3/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan