Optimalkan Delapan Fungsi Keluarga

BANDUNG– Sebagai satuan terkecil di masyarakat, kelu­arga memiliki peran penting dalam pembangunan. Kelu­arga yang kuat bisa menyokong pembangunan nasional. Itu­lah sebabnya, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudu­kan dan Pembangunan Kelu­arga Sejahtera menekankan pentingnya pembinaan kelu­arga.

Regulasi itu diperkuat oleh Peraturan Pemerintah Repu­blik Indonesia Nomor 21 Ta­hun 1994 tentang Penyeleng­garaan Pembangunan Kelu­arga Sejahtera. Di dalamnya, mengatur 8 Fungsi Keluarga yang menjadi acuan pembi­naan keluarga oleh pemerin­tah.

Kedelapan fungsi tersebut antara lain fungsi agama, so­sial budaya, cinta kasih, per­lindungan, reproduksi, sosia­lisasi pendidikan, ekonomi, dan fungsi lingkungan.

Plt. Kepala Dinas Pengen­dalian Penduduk dan Kelu­arga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Eddy Mar­woto mengungkapkan, dela­pan fungsi keluarga ini harus berjalan optimal agar kelu­arga mendukung program pemerintah.

“Fungsi-fungsi ini harus melekat agar menghasilkan keluarga yang berkualitas. Kalau delapan fungsi kelu­arga ini dilaksanakan, pemerin­tah tidak akan berat. Tetapi yang terpenting, bagaimana tingkat kesadaran masyarakat akan delapan fungsi penting ini,” tutur Eddy dalam Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (14/5/2019).

“Pada fungsi agama, jelas bahwa di dalam keluarga ada pendidikan untuk menjalan­kan perintah agama, sehing­ga setiap anggota keluarga bisa rajin beribadat, saling mengasihi, bertoleransi, dan sebagainya,” tutur Eddy.

Keluarga memiliki peran dalam pendidikan, terutama pendidikan karakter sesuai dengan etika dan moral yang berlaku di masyarakat. Peng­etahuan-pengetahuan terse­but hendaknya ditekankan mulai dari keluarga.

“Misalnya anak itu diajarkan bagaimana bertutur kata yang baik, sopan santun, dan ber­budaya,” lanjutnya.

Eddy menilai, fungsi terse­but harus selalui diingatkan. Maka pada peringatan Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni setiap tahunnya, Eddy ingin terus menyosiali­sasikan fungsi itu kepada masyarakat.

“Kita sosialisasikan melalui berbagai kegiatan, mulai dari penyuluhan, Pusat In­formasi dan Konseling Re­maja, Duta Genre, dan lain-lain. Apalagi kepada anak remaja, karena mereka suatu saat akan berkeluarga,” kata­nya. (mg3/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan