Mesin Parkir Dinilai Mubazir

BANDUNG – DPRD Kota Bandung mengkritisi kondisi mesin parkir yang dinilai tidak berjalan efektif. Padahal, Pemkot Bandung sudah menggelontorkan Rp 88 miliar untuk anggaran mesin tersebut melalui APBD.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Agus Gunawan mengatakan, mesin parkir mulai ditender pada 2017 dan sudah beroperasi 2018 tahun lalu.

Mesin tersebut kata dia, diadakan selain untuk mengurangi kemacetan juga guna mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung.

Akan tetapi sejauh ini perolehan restribusi parker untuk PAD Kota Bandung sangat minim. Bahkan, tidak sebanding dengan nilai anggaran yang sudah dikeluarkan.

‘’Jadi ada mesin parkir dengan tidak ada mesin parkir, PAD kita tetap, tidak ada peningkatan,” ujar Agus, saat ditemui di ruang kerjanya, di Gedung DPRD Kota Bandung Jalan Sukabumi, Senin (21/10).

Agus menyebut, PAD dari sektor parkir di tahun 2019 ini hanya mencapai Rp 6 miliar. Padahal kata dia, potensi PAD dari sektor parkir itu mencapai Rp 20 miliar.

“Maka keberadaan mesin parkir ini harus dievaluasi. Dalam waktu dekat, kami akan memanggil pihak-pihak untuk membahas dan meminta penjelasan soal parkir ini,” ucapnya.

Pada pendapatan 2020, DPRD Jabar menginginkan agar, target PAD yang bersumber dari parkir meningkat dari Rp 6 miliar menjadi Rp 13 miliar.

“Mudah-mudahan tercapai. Malah kami berharap agar bisa mencapai Rp 20 miliar,” harapnya.

Menurut Agus, keberadaan mesin parkir saat ini terbilang mubazir lantaran banyak yang rusak. Oleh sebab itu, Agus mendukung langkah Pemkot Bandung dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub), jika pengelolaan mesin parkir itu diserahkan ke pihak ketiga (swasta).

“Kalau mau dipihak ketigakan, tapi mesin parkir yang rusak itu diperbaiki dulu. Dan saya berharap agar semua titik parkir dipasang mesin parkir. Ini untuk mengurangi tingkat kemacetan di badan jalan,” ucapnya.

Lebih jauh Agus menjelaskan, ketidak efektifan mesin parkir karena minim sosialisasi yang dilakukan Dishub Kota Bandung. Maka dari itu, ia mendorong Dishub gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Saya sendiri tidak tahu bagaimana cara bayarnya padahal ada mesin parkir. Jadi, kami minta agar Dishub aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” harapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan