Jagoan Kalah Ungkit Sumbangan

BANDUNG – Ada saja cerita setelah pemilihan kepala daerah (Pilkada) usai. Salahsatunya yang terjadi di Masjid Assajad di Perumahan Sanggar Indah Lestari Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Seorang warga perumahan itu berinisial NIP berkoar-koar di linimasa meminta uang yang disumbangkan ke Masjid Assajad dikembalikan.

Permintaan itu pun jadi viral, alasan minta uang dikembalikan lantaran jagoan yang diusungnya kalah.

Ketua RW 12, Adi Sukmara mengatakan, pihaknya telah mengimbau, agar warga tetap tenang dan tidak tersulut emosi serta melakukan tindakan yang melanggar hukum. Karena beberapa pernyataan NIP di media sosial facebook belakangan ini memang cukup menggemparkan warga di perumahan itu. Bahkan tak hanya di perumahan Sanggar Indah Lestari, pernyataan NIP yang kontroversial itu juga membuat heboh media sosial, hingga muncul akun penggalangan Dana untuk mengembalikan uang yang telah diberikan NIP kepada panitia pembangunan Masjid Assajad itu.

”NIP minta semua uangnya kembali gara-gara paslon yang didukung oleh NIP kalah telak, buntutnya NIP ngoceh meminta warga perumahan untuk mengembalikan infaq shodaqoh terhadap masjid di perumahaan ini,” kata Adi saat di wawancara, kemarin (2/6).

Menurutnya, pernyataan NIP itu memicu kemarahan dan keresahan warga setempat. Namun, pihaknya bersama para tokoh masyarakat telah bermusyawarah, untuk meredam amarah warga.

”Sebelumnya warga sangat emosional, sampai ada yang bilang mau mengusir NIP dari perumahaan ini. Tapi saya bilang tidak boleh, karena sama sama punya hak untuk tinggal di tempat ini. Kami juga terus mengingatkan warga jangan membalas kebencian dengan amarah,” ungkapnya.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, permasalahan ini memang membuat jengkel dan marah warga perumahan Sanggar Indah Lestari. Berbagai pernyataan NIP di media sosial yang menyudutkan warga perumahaan dan meminta warga untuk mengembalikan uang infaq dan sodaqoh ke Masjid Assajad. Menurutnya, hal ini sudah keterlaluan. Sehingga, warga menyikapinya dengan mengumpulkan donasi untuk mengembalikan uang sumbangan kepada NIP yang totalnya kurang lebih Rp 98 juta itu.

”Setelah musyawarah, kami sepakat untuk mengembalikan uang sumbangan dari beliau itu. Agar kedepannya ketika ada masalah tidak lagi mengungkit uang sumbangan ke masjid dan bantuan lainnya. Dari perhitungan kami dari RT 1 hingga RT 7 itu jumlah warga ada 500 Kepala Keluarga (KK) dibagi Rp 98 juta, per KK nya, sehingga per KK sekitar RP 185 ribu per KK untuk mengembalikan sumbangan dari NIK itu. Dan sebenarnya, pernyatan NIP itu bukan yang pertamakali, dulu juga saat ada masalah dengan warga selalu mengungkit sumbangan ke masjid dan wakaf makam yang dia berikan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan