Gigih Mengejar Mimpi Menjadi Pengusaha Muda

Bagaimana meyakinkan kelu­arga bahwa anda mampu?

Selama bekerja saya banyak belajar. Saya pernah dimarahi keluarga karena memakai gudang untuk produksi. Tapi saya cuek. Karena jika bilang dengan cara baik-baik juga tak akan dikasih izin. Akhirnya saya pakai saja ruangan di rumah itu untuk usaha. Setelah cukup maju, saya akhirnya bisa membuka satu kedai di Wastukencana.

Mengapa yang dipilih produk food and beverages?

Saya suka minum susu. Kan susu itu banyak manfaatnya termasuk untuk kecerdasan. Saya dulu pelupa, jadi tiap pagi harus minum susu. Saya ingin, produk yang dibuat itu memang memiliki manfaat be­sar untuk orang lain.

Berapa modal awal untuk merintis KS-Group ini?

Modalnya sekitar Rp 10 juta. Ngumpulin dari kami bertiga.

Kesulitan apa yang dirasa saat menjalankan usaha anda?

Banyak kendala. Mulai dari ci­biran orang. Tidak ada dukungan keluarga. Bahkan bukan hanya keluarga saya saja yang tidak mendukung. Keluarga Bang Toga dan Hani juga meragukan. Hani sempat dibawa pulang keluarga­nya ke Garut karena bisnis ini engak jalan. Bang Toga juga sem­pat pulang ke Medan. Akhirnya saya merenung, saya berpikir harus bangkit. Saya corat-coret buat skema dan perencanaan, lalu saya telepon Hani dan Bang Toga meyakinkan mereka agar melanjutkan usaha ini. Akhirnya mereka pada mau balik ke Bandung dan usaha bersama.

Saat ini usaha sudah menunjukkan hasil. Berapa kapasitas produksi Nulla Lac dan K.Savetos?

Untuk Nulla Lac sekitar seki­tar sembilan sampai sepuluh ribu botol per bulan. Sedangkan K.Savetos bisa sampai satu ton singkong.

Bagaimana kiat anda menja­lankan bisnis ini?

Saya membuat sistem. Saya belajar dari waktu masih be­kerja. Intinya, sistem marketing harus jalan. Saya merekrut orang yang ingin punya penghasilan dengan cara jadi reseller. Dan mereka tanpa modal. Hanya butuh keinginan saja.

Jadi, berapa omset yang dip­eroleh per bulan?

Omsetnya paling rendah Rp 200 juta per bulan. Kalau lagi ramai bisa sampai Rp 400 juta.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan