Warga Lelah Kebanjiran

Selain itu, tujuh rumah panggung dan semi permanen milik warga rusak berat akibat bagian dinding rumahnya jebol. Selain kaca rumah banyak yang hancur. Termasuk ratusan rumah warga terendam banjir. Ada dua unit motor yang hilang akibat terbawa hanyut. ”Melihat kerusakan di lapangan, kerugian akibat banjir bandang ini mencapai ratusan juta rupiah,” ungkap Haris.

Menurut dia, sebanyak 13 desa di Kecamatan Rancaekek setiap musim hujan langganan banjir. Hanya satu desa yang relatif aman, yaitu Desa Sukamanah karena bagian Sungai Citariknya sudah dinormalisasi.

Sementara itu, sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Sukabumi diterjang bencana banjir bandang dan tanah longsor, sejak Selasa (12/4) malam. Kelima kecamatan itu yakni Sukaraja, Kebonpedes, Palabuhanratu, Cisolok, dan Sukabumi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan akibat bencana di sejumlah kecamatan tersebut, sedikitnya ada delapan rumah rusak berat, sedang, dan ringan.

Banjir bandang terjadi di Kecamatan Palabuhanratu dan Cisolok. Sedangkan tanah longsor terjadi di Kecamatan Sukaraja, Kebonpedes, dan Sukabumi.  ”Data tersebut berdasarkan hasil laporan sementara. Hingga kini masih ada petugas yanga belum melaporkan,” kata Usman kepada wartawan, kemarin.

Di Kampung Bayubud RT 02/RW 10, Desa/Kecamatan Sukaraja, terdapat dua rumah yang dihuni dua kepala keluraga yang mengalami kerusakan. Saat ini, kata Usman, petugas BPBD tengah berupaya memberikan bantuan kepada korban bencana, terutama mencegah terjadinya longsor susulan dengan menyalurkan 700 karung berisi pasir untuk menahan pergerakan tanah.

Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Suryana, mengatakan banjir bandang di Kecamatan Palabuhanratu menyebabkan rumah dan gedung perkantoran sempat terendam meskipun ketinggian air berbeda-beda di setiap tempat. Seperti di Kecamatan Palabuhanratu, ketinggian air mencapai 80 sentimeter.

”Selain rumah, sejumlah kantor kelurahan di Palabuhanratu ikut terdampak banjir bandang hingga sejumlah berkas terendam banjir,” jelasnya.

Untuk di Palabuhanratu, kata Yana, aktivitas warga sudah kembali normal. Sebelumnya masyarakat harus membersihkan sisa lumpur akibat banjir bandang yang terjadi sekitar 30 menit tersebut. (yul/job3/bbs/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan