Newcastle vs Man City, Tes Terpenting untuk Benitez

 

bandungekspres.co.id, NEWCASTLE – Melatih klub di liga elit Eropa sudah 15 tahun terakhir ini dijalani oleh Rafael Benitez. Tujuh klub di tiga liga elit Eropa sudah pernah merasakan sentuhannya. Namun, baru di Newcastle United kali inilah karirnya sebagai salah satu pelatih top Eropa di Premier League bakal jadi pertaruhan.

Terutama pada laga keenamnya sebagai nahkoda The Magpies – julukan Newcastle – menjamu Manchester City di St James Park, Newcastle-upon-Tyne, dini hari nanti WIB. ”City itu klub papan atas dan mereka juga semifinalis Liga Champions. Tetapi kami harus percaya, City masih bisa ditaklukkan,” koar Benitez, sebagaimana dikutip di Chronicle Live.

Benitez memang harus menang lawan City. Karena, sekali lagi menelan kekalahan maka posisi di klasemen sementara Premier League bakal semakin mengancam citranya. Newcastle semakin dekat dengan jurang degradasi, dan itu berarti Benitez semakin dekat dengan rekor untuk pertama kalinya dia membesut klub lalu terdegradasi.

Sebaliknya jika menang. Gap tiga poinnya dengan Norwich City di posisi teraman akan digapai.  Norwich di posisi ke-17 dengan 31 poin, sedangkan Newcastle posisi ke-19 dengan 28 poin. Pelatih 56 tahun itu menilai victory pertamanya sebagai pelatih di Newcastle akhir pekan lalu saat menghajar tiga gol tanpa balas Swansea City bisa jadi momentumnya.

Benitez punya filosofi permainan yang tidak mengedepankan penguasaan bola, akan tetapi lebih efektif dalam serangan. Nah, performa Moussa Sissoko dkk pada laga melawan Swansea cocok dengan filosofi mantan pelatih Real Madrid tersebut. Hanya menguasai 34 persen ball possession, serangannya bisa sampai 58 persen efektivitasnya. Performa itu belum pernah terjadi di empat laga sebelumnya.

”Yang perlu kami lakukan sekarang hanya mempertahankan karakter permainan tersebut, lalu di sisi gairah dan intensitasnya pun harus lebih baik lagi. Andaikan kami bisa melakukan intensitas seperti pada laga lawan Swansea, bukan hanya City. Semua klub pasti bisa kami taklukkan,” tutur pelatih yang pernah menjadi dewa di Liverpool pada musim 2004 hingga 2010.

Keyakinan pria yang pernah menjadi pelatih asal Spanyol pertama di Premier League di musim 2004-2005 silam itu didukung Andros Townsend. Pemain yang ikut ambil bagian mencetak gol di balik kebangkitan klub berciri khas warna zebra itu menilai klubnya tidak layak mengikuti jejak Aston Villa turun kasta.

Tinggalkan Balasan