Gas 3 kg Semakin Mahal

Langka dan Mahal

PADALARANG – Lagi, gas 3 kilogram di wilayah Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat sulit didapat. Selain itu, sejumlah gas yang dijual juga jauh lebih mahal dari harga normalnya yakni, mencapai Rp21 ribu/tabung gas. Hal tersebut diungkapkan Rani Sutarni (39) warga Padalarang kepada wartawan, kemarin.

Menurut dia, harga gas 3 kg tersebut dinilai mahal lantaran biasanya hanya berkisar Rp16 ribu hingga Rp17 ribu/tabung gas. Dengan harga gas yang mahal dan langka dirinya kesulitan untuk menggunakan gas. ”Mending kalau harga mahal tapi barang mudah didapat. Ini sudah mahal, barangnya sulit dicari,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Doni Darmani (35). Menurut dia, pemerintah harus turun tangan agar masyarakat lebih mudah mendapatkan gas dengan harga yang normal. ”Aneh sekali yang seharusnya bagi warga yang kurang mampu, justru kami saat ini harus membeli gas dengan harga yang mahal dan sulit mendapatkannya,” bebernya.

Diungkapkan Doni, jika permasalahan gas ini terus-terusan dibiarkan, tentu nantinya masyarakat akan kesulitan untuk memasak dan keperluan lainnya. ”Kalau bisa tindak saja oleh pemeritah terhadap oknum-oknum yang bermain. Jangan dibiarkan seperti ini. Masyarakat kecil yang merasakan dampaknya,” bebernya.

Sementara itu, Kadisperindag Kabupaten Bandung Barat, Weti Lembanawati melalui Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag KBB, Ricky Riyadi menyatakan, terkait kelangkaan gas, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Hiswana Migas untuk menambah pasokan gas. ”Setelah melakukan koordinasi, Hiswan Migas menyarankan agar membuat penambahan kuota gas yang diperlukan. Kita harapkan dalam waktu dekat pasokan gas dapat ditambah,” ujarnya.

Ricky menambahkan, kuota atau kebutuhan gas elpiji 3 kg di wilayah Bandung Barat sebanyak 900 ribu tabung gas setiap bulan. ”Rencananya penambahan gas dari Hiswana Migas satu kali lipatnya. Misalkan seseorang biasanya menjual hanya 100 gas/hari. Setelah ditambah kuota bakal menjadi 200 gas/hari agar masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan gas,” paparnya.

Disinggung apa penyebab langkanya gas tersebut, Ricky memprediksi, kelangkaan gas akibat banyaknya orang yang biasa menggunakan gas 12 kg beralih menggunakan gas 3 kg. ”Kemungkinan besar banyaknya pengguna gas yang beralih ke gas 3 kg. Sehingga stok di lapangan habis,” ujarnya. (drx/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan