Tangani Dulu Warga, Setelah Itu Citarum

’’Sampai hari ini saja, Citarum masih tetap kumuh dan kotor, tidak ada yang bertanggung jawab atas kerusakan yang menimpa sungai terkenal di Jawa Barat ini,’’ katanya.

Dia berharap, dengan adanya program Citarum Bestari semoga saja bisa terpelihara dengan baik. Kendati hanya baru menggunakan anggaran dari provinsi Rp 60 miliar. ’’Oleh karena itu, dengan adanya program ini jangan sampai terjadi ada penghamburan anggaran yang tidak dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Apalagi tidak ada perubahan untuk Sungai Citarum itu sendiri,’’ pintanya.

Sementara itu Teddy, 45, warga Kecamatan Majalaya menambahkan, dari dulu anggaran untuk pemeliharaan Sungai Citarum kalau diperhitungkan memang sangat besar, apalagi sekarang ditambah dengan adanya program Citarum Bestari. ’’Namun, tidak ada perubahan yang berdampak kepada perubahan, malahan Citarum dapat dikatakan ajang program,’’ katanya. ’’Kalau hitung-hitungan anggaran untuk Citarum besar, makanya jadi rebutan,’’ celoteh dia.

Teddy menjelaskan, situasi dan kondisi Sungai Citarum saat ini sungguh memprihatinkan. Selain penuh lumpur, kotor, sampah, limbah, airnya sangatlah berwarna. ’’Kondisi ini menjadi pusat perhatian semua elemen masyarakat yang cinta terhadap lingkungan disampaikan kepada pemerintah supaya digubris untuk segera dilakukan pemeliharaan,’’ pungkasnya. (aku/ant/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan