Rekontruksi Pembunuhan Mahasiswa Tel-U

DAYEUHKOLOT – Untuk mencari motif para pelaku pembunuhan terhadap mahasiswa Teknik Elektro Telkom University, Alexander Sihombing (21), Petugas Kepolisian Inafis Polres Bandung menggelar rekonstruksi di lokasi kejadian, yakni di Jalan Radio, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa (3/4).

Menurut pantauan, selain pihak kepolisian, keluarga korban serta pihak Tel-U ikut menyaksikan langsung rekonstruksi curas tersebut. Selain itu teman-teman dan warga setempat juga ikut menyesaki TKP dengan penjagaan ketat petugas dari Polsek Dayeuhkolot dan Polres Bandung.

Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Ristanto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan rekonstruksi untuk mencari motif para pelaku. Dari rekonstruksi tersebut polisi menyimpulkan, kejadian tersebut murni pencurian dengan kekerasan.

“Ini murni curas karena antara pelaku dan korban tidak saling mengenal satu sama lain. Hal ini di ketahui atas pengakuan para pelaku dan hasil rekontruksi yang dilakukan 14 reka adegan penusukan,” kata Ristanto usai melakukan reka adegan perkara.

Ristanto juga menjelaskan, para pelaku pada saat melakukan perbuatannya dengan kondisi dalam pengaruh minuman keras sehingga hilang kesadaran. Selain itu, para pelaku juga sempat meminta sejumlah uang, namun korban menolak dan akhirnya terjadi perkelahian antara para pelaku dan korban, sehingga pelaku melakukan penusukan.

“Meskipun sudah 14 reka adegan yang diperagakan pelaku. Namun hingga saat ini belum ada fakta baru. Karena perbuatannya, ke empat pelaku tersebut akan dijerat 20 tahun hingga seumur hidup,” tegasnya.

Sementara itu, di lokasi yang sama orangtua Alexander Sihombing, Oloan Sihombing mengatakan, hingga saat ini pihak keluarga belum bisa merelakan putranya tersebut. Sehingga pihak keluarga korban meminta agar ke empat pelaku tersebut dihukum sesuai hukum yang berlaku dan sesuai dengan perbuatannya.

“Bagaimanapun anak kami tidak akan kembali. Kami hanya tinggal merasakan sakitnya dan sesaknya saja. Walaupun anak kami sudah kami relakan, tapi tetap masih susah kami merelakan sepenuhnya,” ungkapnya.

Dia juga mengaku, hingga saat ini pihak keluarga masih terpukul dan tidak bisa menggambarkan perasaan mereka atas kejadian tersebut. Meraka berharap kasus dapat diusut hingga benar-benar tuntas.

“Karena kasus ini merupakan contoh yang tidak baik agar tidak terulang lagi dan menimpa banyak korban mahasiswa lainnya. Kami berharap agar orang-orang yang memiliki pemikiran-pemikiran jahat seperti para pelaku dapat merubah pikirannya,” pungkasnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan