Berharap Tuah Rizal Memorial

bandungekspres.co.id, MANILA – Indonesia memiliki kenangan manis di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina. Ya, 25 tahun silam, di stadion berkapasitas 12 ribu penonton itu, bendera merah putih pernah berkibar di tiang tertinggi setelah Tim Nasional Indonesia berhasil meraih medali emas dari cabang olahraga sepak bola pada SEA Games Manila, 1991.

Nah, nanti malam, di stadion yang sama, skuad Garuda-julukan Timnas- akan kembali menjalani pertandingan penentuan dengan melawan Singapura untuk memastikan satu tiket menemani Thailand ke babak semifinal Piala AFF 2016. Bagi kedua tim, laga tersebut tidak lebih dari laga final sehingga mewajibkan kedua tim  mengeluarkan seluruh kekuatan terbaik.

Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl mengakui, sudah mendengar banyak tentang sejarah stadion tersebut yang berkaitan erat dengan perjalan sepak bola Indonesia. Dia pun berharap agar Boaz Solossa dan kawan-kawan bisa termotivasi dengan memori manis itu. ”Meski saya sendiri tidak begitu percaya dengan itu semua,” ujar Riedl.

Dengan begitu, pria berusia 66 tahun itu berharap kepada seluruh pemain untuk serius menjalani laga itu. Kesalahan tidak berarti yang sering dilakukan di depan boks penalti yang dilakukan dalam dua pertandingan terakhir, sudah tidak terjadi lagi. Riedl pantas risau, karena dua gol Filipina yang menyamakan kedudukan, berawal dari eksekusi tendangan bebas.

Apalagi, dalam sesi latihan terakhir yang dijalani oleh The Lions-julukan Timnas Singapura- sore kemarin, sang pelatih Varadaraju Sundramoorthy lebih mengasah kemampuan seat piece para pemain mereka.

”Rata rata pemain kami masih muda, dan mereka memang mudah terpancing. Semoga mereka bisa bermain lebih dewasa,” tegas Riedl.

Di sisi lain, meski Rizal Memorial Stadium dibangun sejak 1990 silam, pihak pemerintah kota Manila selalu melakukan sejumlah peremejaan. Dan, renovasi yang paling mendasar dari stadion tersebut, dengan adanya pergantian rumput lapangan dari yang natural ke bentuk rumput sintetis dalam dua tahun terakhir.

Kondisi tersebut secara tidak langsung memberikan tantangan tersendiri bagi Boaz Solossa dan kawan-kawan. Ya, setidaknya, para pemain membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi dengan jenis lapangan seperti itu. Sebab, dalam dua pertandingan terakhir, skuad Merah Putih-julukan lain Timnas-selalu bermain di lapangan dengan jenis rumput alami.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan