Ingatkan Atlet Tak Lupa Pendidikan

Prestasi mengkilap mantan pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat tak lepas dari peran penting Mulyo Handoyo. Dia memoles Taufik sejak usia muda hingga gantung raket. Apa saja ilmu yang diberikannya?

Pria paro baya berkaos hitam terlihat asyik mengobrol dengan rekannya di Hartono Sport Center Solo Baru, pekan lalu. Sesekali, dia memperhatikan beberapa pebulu tangkis yang tengah berjuang merebut geklar juara di lapangan. Ya, sosok tersebut tak lain Mulyo Handoyo, mantan pelatih Taufik Hidayat.

Mulyo memulai karir kepelatihan sejak 1982. Waktu itu dia didapuk membina atlet PB Djarum Kudus. Dinilai berhasil membina Djarum Kudus, Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Pusat lantas menariknya jadi pelatih Pelatnas Prima di Cipayung pada 1995.

Cukup lama Mulyo bermukim di Cipayung. Jika dihitung sekitar enam tahun. Di antara deretan atlet pelatnas Cipayung, seorang yang menonjol yakni Taufik Hidayat. Dua emas SEA Games (1999 dan 2007), satu emas Asian Games (2006), serta emas Olpimpiade Athena 2004  jadi bukti manjurnya polesan Mulyo terhadap Taufik Hidayat. Alhasil, Taufik pun sempat jadi petenis terbaik di dunia pada 2000.

Kesuksesan Mulyo mulai dilirik negara tetangga. Singapura satu di antaranya. Negeri Singa ini pun memutuskan merekrut Mulyo jadi pelatih dari 2001 hingga 2004.

Kedekatan dan loyalitas Taufik terhadap Mulyo tak terbantahkan. Saking dekatnya, Taufik bahkan sempat hengkang membela asosiasi bulu tangkis Singapura (BSA) dengan mengikuti jejak Mulyo. Hingga akhirnya, berkat bantuan otoritas bulu tangkis sejagad (IBF), Taufik akhirnya kembali memperkuat Indonesia pada 2002.

Tapi, kegalauan Taufik belum mereda. Pasca kembali ke Indonesia, PBSI ternyata tak kunjung memanggil Mulyo jadi pelatihnya. Puncaknya, di pengujung 2003, dia pilih meninggalkan Cipayung. Taufik berlatih di luar lantaran bersitegang dengan pelatihnya, Joko Suprianto.

Hingga akhirnya saat kontra Mulyo dengan Singapura berakhir di 2004, PBSI bergerak cepat. Mulyo akhirnya dipanggil kembali menangani Taufik di Cipayung.

”Banyak orang yang kenal saya karena saya adalah mantan pelatih Taufik Hidayat. Saya sudah megang dia saat masih muda sekali sampai dia pensiun (2013). Taufik hanya orang biasa yang berjuang untuk dirinya agar bisa lebih hebat dari yang lainnya. Semua orang tentu bisa seperti dirinya, tapi itu kembali lagi ke pribadi masing-masing. Mau tidak untuk maju?” ucap Mulyo.

Tinggalkan Balasan